Pengakuan Pedagang dan Satpam soal Kepulan Asap di Sekitar SUGBK: Gas Air Mata yang Terjatuh
Kepulan asap di luar SUGBK jelang leg pertama semifinal Piala AFF 2022. (Foto: Ulfa Gusti Utami/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kejadian heboh sempat terjadi jelang leg pertama semifinal Piala AFF 2022 antara Timnas Indonesia vs Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat, 6 Januari sore WIB. Sempat terjadi kepanikan di sekitar pintu masuk Sektor 5.

Situasi di sekitar pintu masuk SUGBK Sektor 5 sempat riuh akibat adanya kepulan asap yang diduga gas air mata. Keadaan ini sempat membuat suporter yang berada di lokasi berhamburan mencari perlindungan.

Beredar kabar bahwa situasi itu lantaran gesekan antara oknum suporter. Namun hal itu terbantahkan.

Berdasarkan hasil penelusuran tim VOI di lokasi, kejadian yang sempat menyita perhatian itu merupakan letusan gas air mata. Namun bukan karena kericuhan, melainkan human error dari pihak keamanan.

Petugas keamanan (satpam) yang berjaga di sekitar pos pintu masuk Sektor 5 SUGBK, Wansyah menjelaskan kejadian secara rinci. Dia mengaku juga menjadi korban letusan gas air mata.

"Tadi itu benar ada kepulan asap dan itu gas air mata. Tapi bukan karena suporter ricuh atau berantem," buka Wansyah ditemui di lokasi, Jumat 6 Januari sore WIB.

“Saya di situ (lokasi meletusnya gas air mata) lagi atur jalan, itu gas air mata punya Brimob yang jatuh,” lanjutnya.

Wansyah menjelaskan, sesaat sebelum kejadian ada iring-iringan yang mengawal kedatangan bus suporter Vietnam. Beberapa meter sebelum memasuki gerbang 5 SUGBK, tiba-tiba asap mengepul.

“Jadi asap itu benar gas air mata punya yang lagi iring-iringan. Tiba-tiba saja meletus karena mungkin karena terhimpit petugasnya ya, saya disitu juga kena asapnya terkepung asap,” beber Wansyah.

Hal itu pun diamini Fauzan, pedagang cinderamata yang juga berada di lokasi saat kejadian.

“Itu gas air mata punya Brimob yang lewat naik motor tadi, tiba-tiba jatuh dan langsung banyak asap. Saya lihat pas banyak asap sempat panik tapi langsung menyingkir dan basuh wajah,” ungkapnya.

Meski kejadian sempat membuat panik suporter, Wansyah menjelaskan kepulan asap tak berlangsung lama. Situasi juga kembali kondusif setelah petugas keamanan menyisir lokasi.

“Kurang dari 15 menit sudah kondusif lagi. Penonton sempat bubar lari tapi itu murni menghindari gas air mata bukan karena ribut. Cepat kejadian tapi langsung kondusif lagi,” kata Wansyah menjelaskan.

Sementara itu dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan membantah soal kepulan asap bersumber dari tembakan gas air mata. Sebab, personel yang disiagakan tak dibekali gas air mata.

"Iya kita sudah cek di sana, bukan (gas air mata, red)," sebut Zulpan.

Hasil dari pemeriksaan, kepulan asap itu bersumber dari flare yang kerap digunakan para suporter sepak bola.