JAKARTA - Kekalahan di final Piala Dunia 2022 dati timnas Argentina ternyata begitu membekas di benak para pemain timnas Prancis. Kekecewaan mendalam sangat dirasakan penggawa Les Bleus.
Bahkan, kabarnya, Kylian Mbappe dan kawan kawan tidak mau menemui para suporter. Presiden Emmanuel Macron bahkan terpaksa turun tangan meminta para pemain timnas Prancis untuk membuka diri mereka agar mau disambut para pendukung.
Para pemain akhirnya mau mengikuti seremoni resmi singkat penyambutan mereka, kata Ketua Federasi Sepak Bola Prancis Noel Le Graet.
Sharing is caring 🤩#FiersdetreBleus pic.twitter.com/8PigsR05Rr
— French Team ⭐⭐ (@FrenchTeam) December 19, 2022
Menurut Le Graet, para pemain Prancis tadinya ingin langsung pulang ke rumah masing-masing setelah kalah adu penalti melawan Argentina pada malam sebelumnya, demikian yang dilansir dari Antara via AFP.
"Dalam kondisi kecewa yang mendalam, kesedihan dan emosi sekuat itu, saya bisa memahami pilihan ini (langsung pulang ke rumah) dan saya menghormatinya," kata Le Graet.
"Situasi berubah sekitar pukul 10 pagi (Senin) setelah berbincang dengan Presiden yang menginginkan momen komuni. Tentu saja saya menerimanya bersama tim," sambung Le Graet kepada AFP.
BACA JUGA:
Setelah seharian bingung karena pernyataan yang berlainan, para pemain Prancis akhirnya muncul beberapa menit Senin pagi di balkon hotel bintang lima Crillon di tempat bersejarah, Place de la Concorde.
Sekitar 50.000 orang memenuhi alun-alun guna melambai, bersorak dan menyanyikan lagu kebangsaan yang kebanyakan sudah berada di sana selama sekitar empat jam dalam gelap dan dingin.
Meskipun suasananya umum meriah, beberapa penonton mengeluh karena para pemain hampir tidak terlihat saat mereka melambaikan tangan dari balkon di belakang kawalan polisi.
Sejumlah pemain Prancis mengaku senang melihat penonton.
Finishing this wonderful adventure with 𝙔𝙊𝙐 🇫🇷
Merci 💙🤍❤️#FiersdetreBleus pic.twitter.com/ot9yfZGvjO
— French Team ⭐⭐ (@FrenchTeam) December 20, 2022
"Terus terang, sungguh luar biasa, membesarkan hati, senang sekali menyaksikannya bahwa kami dapat membuat begitu banyak warga Prancis bangga dan bahagia," kata striker Marcus Thuram kepada TF1 TV.
Reaksi di Prancis sangat mendukung tim nasional mereka yang nyaris mempertahankan Piala Dunia meskipun skuad mereka diserang serangkaian cedera yang dialami pemain-pemain seniornya seperti peraih Ballon D'Or Karim Benzema.
Penampilan Macron dalam final di Stadion Lusail di luar kota Doha pada Minggu itu juga mengundang pujian dan kritik hampir sama banyaknya dengan komentar kepada tim.
Penggemar berat sepak bola berusia 44 tahun itu terlihat bergegas bangkit dari tempat duduknya selama pertandingan sebelum turun menghibur para pemain yang kecewa berat pada akhir laga ketika mereka tumbang karena adu penalti.
Presiden dari haluan politik tengah ini kemudian menyampaikan kalimat yang menyemangati mereka di ruang ganti pemain usai pertandingan itu. Ini memicu kritik dari lawan-lawan politiknya yang menilai dia terlalu dalam mengganggu tim.