Bagikan:

JAKARTA - Beberapa waktu yang lalu, mantan wasit tinju asal Filipina Carlos Padilla mengaku melakukan kecurangan untuk membantu petinju senegaranya, Manny Pacquiao saat mengalahkan petinju Australia Nedal "Skinny" Hussein dalam pertarungan lebih dari dua dekade lalu. Kini, WBC mengumumkan akan melakuan investigasi.

Pacquiao ketika itu berusia 21 tahun dan menjadi bintang yang sedang naik daun saat dia bertarung 10 ronde melawan Hussein untuk memperebutkan gelar kelas bantam super WBC Internasional di dekat ibu kota Filipina, Manila, tahun 2000.

Namun dalam sebuah pengakuan yang mengejutkan, Padilla -- yang dikenal sebagai wasit pertarungan antara Muhammad Ali dan Joe Frazier di Manila pada 1975 -- mengatakan ia membantu Pacquiao mengamankan kemenangan dengan "memperpanjang" hitungan standar 10 ketika petinju Filipina itu jatuh dan linglung di ronde keempat.

"Saya orang Filipina dan semua orang Filipina menonton pertarungan itu, jadi saya memperpanjang hitungan. Saya tahu bagaimana melakukannya," kata Padilla, yang baru-baru ini dimasukkan dalam Nevada Boxing Hall of Fame, dalam sebuah wawancara yang diposting laman YouTube Dewan Tinju Dunia.

"Waktu dia bangun, saya tanya 'hei, kamu baik-baik saja?' -- dan itu memperpanjang pertarungan," kata Padilla sambil tersenyum, seperti dikutip Antara via AFP.

Pacquiao kemudian menanduk Hussein, membuat petinju Australia itu luka di atas mata kirinya. Tapi Padilla mengklasifikasikan benturan kepala itu sebagai "pukulan". Pacquiao menang dengan TKO setelah dokter menghentikan pertarungan karena Hussein berdarah.

"Saya menyatakan itu pukulan tapi itu sebenarnya (benturan kepala)," kata Padilla, yang membiarkan pertarungan berlanjut. Sebagai wasit, itulah cara terbaik untuk dilakukan -- biarkan dokter menghentikan pertarungan tetapi mereka tahu itu salah saya."

Pernyataan ini menimbulkan reaksi dari Pacquiao, dengan keras ia menyatakan bahwa apa yang dikatakan Padilla adalah bohong.

Petinju legendaris ini menyebut itu dilakukan sang wasit karena kekaguman padanya. Sementara pernyataan kosong itu dianggap Pacquiao hanya akan menjadi masalah sang wasit, bukan dirinya.

“Saya tidak curang. Ia (Padilla) mungkin menyukai saya karena bertarung di rumah," kata Pacquiao kepada TV Patrol dikutip dari Marca pada Minggu, 4 Desember.

"Saya seorang petinju. Saya hanya melakukan pekerjaan saya di dalam ring. Soal itu, (curang) adalah masalah dia, bukan masalah saya,” tegasnya.

Sementara itu, putri sang wasit, Suzy Padilla, mengirim surat ke WBC dalam upaya untuk membela ayahnya dan berpendapat bahwa pernyataan ayahnya disalahtafsirkan. Namun, Kamis kemarin, Mauricio Sulaiman, presiden Dewan Tinju Dunia (WBC), memerintahkan penyelidikan terkait pengakuan Padilla.

"Dewan Tinju Dunia (WBC) telah membentuk panel khusus untuk meninjau situasi wasit legendaris Carlos Padilla terkait beberapa komentar dalam wawancara yang diterbitkan WBC beberapa hari lalu," demikian pernyataan Sulaiman mengutip Marca, Jumat.

Dia mengatakan akan menindaklanjuti kasus ini secara pribadi dan tidak akan ada pernyataan lebih lanjut.

“Sebagai presiden WBC, sekaligus sebagai manusia yang mengenal Tuan Padilla sejak usianya 10 tahun, saya pasti bisa berempati dengan Suzy dan isi suratnya. Saya pribadi akan mengikuti prosesnya."