JAKARTA - Satuan tugas (Satgas) Transformasi Sepak Bola Indonesia pimpinan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan akan melaporkan hasil kerja mereka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat. Tim tersebut kabarnya telah merumuskan laporan awal terkait finalisasi regulasi dan Standard Operating Procedure (SOP).
Rumusan itu berisi rencana aksi yang sudah dan akan dilakukan Kementerian/Lembaga yang terlibat dan menjadi bagian dalam Satgas.
"Komunikasi dan koordinasi yang intens sudah merumuskan beberapa poin laporan awal yang kemudian akan kami laporkan kepada yang terhormat bapak Presiden Joko Widodo," kata Iriawan dilansir dalam situs resmi PSSI, Senin, 14 November 2022.
Satgas melakukan pertemuan perdana mereka pada 21 Oktober 2022 lalu. Sejak itu tim yang diinisiasi FIFA dan Pemerintah Indonesia itu bekerja dan melakukan sinkronisasi di berbagai lini.
Tujuannya adalah membenahi tata kelola sepak bola nasional. Di antaranya adalah upaya menyeleraskan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dengan standar peraturan olahraga hingga penerbitan pedoman peraturan yang diterbitkan dari instansi terkait.
Nantinya hal-hal akan disertakan dalam laporan awal satgas transformasi sepakbola Indonesia akan dijabarkan berdasarkan hasil rencana aksi yang dilakukan dari masing-masing Kementerian/Lembaga.
"Rencana aksi yang sudah berjalan dan menjadi hasil dari dibentuknya satgas ini tidak akan berhenti sampai di sini saja. Hasil yang akan dilaporkan kepada Presiden akan kemudian diawasi hingga tuntas dalam pelaksanaannya," ujar Iriawan.
Iriawan menambahkan, dalam laporan awal juga sudah disertakan beberapa poin penting terkait kelanjutan kajian infrastruktur stadion yang terus dilakukan oleh KemenPUPR.
Selain itu, penerbitan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia terkait pengamanan mulai dari pra kegiatan pengamanan hingga pasca kegiatan. Kemudian ada juga penyiapan draft kesiapsiagaan pelayanan medis darurat atau emergency medical plan.
"PSSI tentunya akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga yang ada sehingga tidak terjadi miskomunikasi yang dapat merugikan pihak maupun penonton," kata dia.