Hariyanto Arbi Beri Wejangan untuk Tunggal Putra Indonesia: Kalau Kalah, Latihannya Ditambah
Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi. (Foto: Instagram @hariyanto_arbi)

Bagikan:

JAKARTA - Performa tunggal putra Indonesia belakangan masih jadi sorotan. Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Chico Aura Dwi Wardoyo dan Shesar Hiren Rhustavito masih belum konsisten.

Tunggal putra Indonesia saat ini memiliki dua wakil yang masuk jajaran 10 besar dunia, yaitu Anthony Ginting yang kini menduduki peringkat ke-6 dan Jonatan di posisi ke-7.

Namun Anthony maupun Jonatan belum pernah menaiki podium utama turnamen-turnamen besar.

Dalam dua tahun terakhir ini, Anthony hanya pernah menjadi juara di turnamen Super 500 Singapore Open 2022, sedangkan Jonatan menjadi juara Super 300 Swiss Open 2022.

Pada All England 2022, Anthony langsung tersingkir di babak pertama. Sedangkan Jonatan hanya mampu melangkah hingga babak perempat final.

Tunggal putra Indonesia terakhir kali berjaya pada turnamen-turnamen besar saat Hariyanto Arbi menjuarai All England edisi 1993 dan 1994 dan Taufik Hidayat pada Olimpiade Athena 2004, demikian yang dilansir dari Antara.

Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, kemudian memberikan wejangan untuk para penerusnya di tunggal putra tersebut. Menurutnya, pemain tunggal Indonesia seharusnya bisa berinisiatif menambah waktu latihan.

Apalagi jika para pemain merasa permainannya masih kurang sehingga kerap gagal menembus gelar juara di setiap turnamen.

“Kalau pengalaman saya, kalau kalah ya latihannya mesti ditambah. Seperti di sekolah kan ada les, ya sama kalau merasa (penampilannya) kurang ya inisiatif latihan sendiri,” kata Arbi.

“Latihannya tidak perlu capek-capek, misalnya kalau nettingnya kurang ya bisa diperbaiki lagi agar nettingnya lebih tipis misalkan," lanjut pria yang dijuluki Smash 100 Watt itu.