Sejumlah Stadion untuk Piala Dunia U-20 Bakal Direnovasi, Klub Tuan Rumah Diminta ‘Angkat Kaki’ 
 Stadion Kapten I Wayan Dipta (Instagram.com/@baliunitedfc)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah klub di kompetisi liga diminta untuk angkat kaki sementara dari kandang mereka. Hal ini menyusul sejumlah stadion yang bakal direnovasi untuk venue Piala Dunia U-20.

Enam stadion yang ditunjuk menjadi lokasi digelarnya Piala Dunia U-20 yaitu Stadion Gelora Sriwijaya, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Sejatinya, Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia pada 2021, namun atas keputusan FIFA, agenda tersebut diundur pada 2023. Dengan keputusan itu, empat stadion masih sempat digunakan sebagai kandang dari klub yang aktif berkompetisi.

Berdasarkan keadaan ini, Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memutuskan untuk merenovasi stadion menjelang waktu penggunaan untuk Piala Dunia U-20. Menpora menilai saat menjadi kandang sejumlah klub, keadaan rumput dan sejumlah aspek tetap harus diperbaiki.

“Stadion dipersiapkan untuk (Piala Dunia U-20) 2021, tapi FIFA mengundur ke tahun 2023, makanya ada kebijakan boleh digunakan dulu sebagai kandang sejumlah klub. Tapi pasti selama digunakan itu rumput perlu perbaikan dan perawatan kembali," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.

Sebagai penanggung jawab penyelenggara, Menpora telah bersurat ke FIFA untuk melakukan renovasi. Setelah renovasi itu, Menpora menyarankan agar stadion disterilkan sementara hingga Piala Dunia U-20 berlangsung.

“Saya berkirim surat kepada FIFA bahwa renovasi akan dimulai Insya Allah akhir Oktober ini. Berarti setelah diadakan renovasi lagi, maka tidak boleh untuk kegiatan lain sampai nanti penyelenggaraan Piala Dunia U-20 berakhir," Amali menambahkan.

Keputusan Menpora yang meminta sejumlah klub angkat kaki sementara dari markasnya bisa saja dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, saat ini kompetisi Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3 sedang rehat setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Namun, ketika kompetisi kembali bergulir, situasi itu akan membuat sejumlah klub harus memutar otak mencari kandang. Soal itu, Menpora juga mengaku telah bersurat pada PSSI yang berkoordinasi dengan sejumlah klub yang setuju dengan keputusan tersebut.

“Saya sudah menyampaikan ke PSSI dan menurut informasi, PSSI sudah mengkomunikasikan dengan klub-klub bahwa Liga 1, Liga 2. Bahkan jika ada Liga 3 juga untuk sementara pindah demi kepentingan yang lebih besar tidak bisa menggunakan (Stadion) dan mereka sudah oke,” jelas Menpora.