Bagikan:

GIANYAR - Rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) terus jadi polemik. Banyak yang menuding ada unsur politik di balik rencana tersebut.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, kembali membantah hal tersebut. Dia mengatakan, renovasi JIS ditujukan agar mampu menembus standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Hal itu harus segera dilakukan sebelum dicek ulang induk sepak bola seluruh dunia tersebut.

"Kenapa kami perbaiki (JIS), supaya menembus standar FIFA," kata Erick ketika meninjau seleksi timnas U-17 di Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu, 16 Juli.

Pria yang juga Menteri BUMN itu menjelaskan, tim dari FIFA akan datang ke Indonesia untuk meninjau sejumlah stadion yang diusulkan menjadi tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U-17, termasuk salah satunya JIS. Meski begitu, ia belum membeberkan waktu pengecekan oleh tim FIFA.

Mantan Presiden Inter Milan itu mengaku sudah mengantongi sejumlah catatan dari FIFA terkait JIS. Akan tetapi, Erick enggan membeberkannya untuk menghindari polemik.

"Kalau sekarang di media sosial bicara standar itu bukan standar media sosial dan saya bisa buktikan, sudah ada catatan dari FIFA tapi ngapain saya buka, jadi polemik. Yang penting nanti direnovasi, perbaiki sesuai standar FIFA," katanya.

Perbaikan stadion yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara itu, di antaranya meliputi rumput dan akses. Sebelumnya, Erick memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk perbaikan rumput di JIS mencapai sekitar Rp6 miliar.

Ada pun total terdapat 22 stadion di Tanah Air yang direnovasi dengan total anggaran mencapai Rp1,9 triliun.

Indonesia mengusulkan enam hingga delapan stadion untuk tuan rumah Piala Dunia U-17 yang digelar 10 November-2 Desember, namun Erick belum mengumumkan nama-nama stadion tersebut.

Meski begitu, sebelumnya ada enam stadion diusulkan menjadi lokasi penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U-20 dan sudah melalui verifikasi FIFA yakni Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Manahan (Solo), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta).