Rekor Barcelona di Mestalla yang Putus Hingga Perburuan Lautaro
Barcelona takluk 0-2 dari Valencia di Mestalla. (Foto: Twitter @FCBarcelona)

Bagikan:

JAKARTA - Valencia berhasil menumbangkan Barcelona dengan skor meyakinkan 2-0 pada pekan ke-21 La Liga 2019/20, Sabtu 25 Januari waktu setempat. Sebuah kelegaan bagi fans di Stadion Mestalla, karena terakhir kali timnya bisa menang lawan Barca di kandang, adalah pada musim 2006/07.

Quique Setien --yang di debutnya mampu membawa Barca menang-- malah memutus rekor Blaugrana tak pernah kalah di Mestalla. Dua gol kemenangan Valencia dicetak Maxi Gomez menit 48 dan 77.

Sebelum kemenangan bersejarah ini, Valencia tak mampu menaklukan Barcelona dalam 12 laga kandang terakhirnya melawan Barcelona di La Liga. Valencia hanya mampu menahan imbang Barca tujuh kali, dan takluk lima kali.

Pelatih Albert Celades berhasil membawa Valencia memutus tren buruk itu. Sebelum ini, terakhir kali Valencia meraih kemenangan kandang atas Barcelona di La Liga adalah dengan skor 2-1 pada musim 2006/07 silam. Waktu itu, Valencia melakukannya bersama pelatih Quique Sanchez Flores.

Dalam laga yang digelar di Mestalla pada 18 Februari 2007 itu, Valencia menaklukkan Barcelona besutan Frank Rijkard 2-1. Valencia unggul terlebih dahulu melalui gol Miguel Angel Angulo dari assist David Villa menit 52.

Tiga menit berselang, David Silva menuntaskan asist Angulo untuk menggandakan keunggulan Valencia. Barcelona cuma bisa menipiskan selisih skor melalui tendangan bebas Ronaldinho di menit 90+2.

Sejak kemenangan 2-1 yang diraih 13 tahun lalu, Valencia telah beberapa kali berganti pelatih. Namun, tak ada satu pun yang mampu mengantarkan Valencia meraih kemenangan kandang atas Barcelona di La Liga.

Ronald Koeman, Unai Emery, Ernesto Valverde, Juan Antonio Pizzi, Nuno Espirito Santo, Voro, Cesare Prandelli, Gary Neville, dan Marcelino sudah mencobanya, tapi gagal.

Masih Memburu Lautaro

Dalam kekalahan Barcelona semalam, Messi dan kawan-kawan kembali menguasai lapangan dengan penguasaan bola 74 persen. Memang, sosok pelatih Quique Setien digadang-gadang akan mengembalikan masa kejayaan Barcelona yang doyan ber-passing ria di hadapan lawan.

Namun kenyataannya, baru memasuki pertandingan keduanya menukangi Barcelona, ia harus menelan kekalahan dari Valencia.

Dari 74 persen penguasaan bola, Barcelona hanya mampu menciptakan lima tembakan yang tepat sasaran. Sedangkan Valencia mampu menciptakan enam tembakan tepat sasaran yang duanya berujung gol.

Penggemar Barcelona tentu bertanya-tanya, kurang apa lini depan Barcelona yang dihuni Lionel Messi dan Antoine Griezmann? Mungkin sebagian besar penggemar Barcelona menganggap tidak hadirnya Luis Suarez --yang cedera hingga akhir musim-- menjadi faktor lemahnya penyelesaian akhir Barcelona semalam.

Kabar "pengganti" sosok Suarez di lini depan Barcelona pun semakin santer beredar. Nama paling sering menghiasi media-media adalah Lautaro Martinez.

Dilansir dari TNT Sports, Barcelona ingin mempercepat perburuan mereka akan Lautaro karena situasi mereka yang tengah mengalami krisis striker. Lautaro dianggap bisa menjadi solusi untuk masalah di lini depan Barcelona.

Demi mewujudkan transfer Lautaro di bulan Januari ini, Barcelona diberitakan siap mengucurkan dana yang besar untuk transfer ini. Mereka diberitakan sudah menghubungi manajemen Inter Milan. Mereka diberitakan siap membayar Lautaro dengan mahar transfer sebesar 100 juta euro.

Barcelona cukup optimistis mereka bisa mengamankan jasa Lautaro, karena tawaran mereka berada di kisaran angka yang diinginkan oleh Inter Milan.

Sejauh ini, Lautaro menunjukkan performa yang sangat impresif di lini serang Inter Milan. Ia tercatat berhasil membuat 15 gol dari total 25 pertandingan bagi La Beneamata di semua kompetisi.