JAKARTA - Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia harus puas menempati posisi kedua di MotoGP Aragon. Usaha Bagnaia untuk jadi juara dipatahkan Enea Bastianini di lap terakhir.
Saat tampil di Sirkuit Aragon, Spanyol pada Minggu, 18 September, Bagnaia sejatinya mendapat keuntungan lantaran ia memulai balap sebagai pole sitter. Sepanjang 22 lap yang dilalui, Bagnaia juga menjalaninya dengan penampilan yang menjanjikan.
Namun, usaha Bagnaia untuk memenangi balapan dijegal Bastianini di lap terakhir. Bastianini sukses menjaga jaraknya kurang satu detik di belakang Bagnaia dan menyalipnya di Tikungan 7 lap terakhir untuk finis lebih cepat 0,042 detik dari Bagnaia.
Bagnaia mengakui bahwa ia tak mampu mengungguli Bastianini lantaran sudah melewati banyak risiko sepanjang lap sebelumnya.
“Di lap terakhir saya merasa saya tidak bisa menyalip Enea (Bastianini) lagi, karena saya sudah terlalu banyak mengambil risiko di lap-lap sebelumnya. Jadi 20 poin ini penting," kata Bagnaia dikutip laman resmi MotoGP, Senin.
Kendati gagal jadi juara, Bagnaia tetap menunjukkan sikap sportif dengan mengapresiasi pencapaian Bastianini yang juga sama-sama berasal dari Italia. Selain itu, Bagnaia juga menyinggung sedikit soal Fabio Quartararo.
Bagnaia ikut prihatin karena rival dalam perburuan puncak klasemen itu tersingkir di lap pertama akibat insiden bersenggolan dengan motor Marc Marquez.
BACA JUGA:
“Enea menyelesaikan balapan dengan luar biasa, dia sangat kompetitif sepanjang akhir pekan ini dan saya tahu dia dan Fabio (Quartararo) adalah yang tercepat. Fabio, sayangnya, terjatuh di lap pertama, tapi meski demikian saya mencoba yang terbaik,” kata Bagnaia.
Dengan finis di podium kedua, Bagnaia kini memangkas jaraknya dari 30 poin menjadi 10 poin saja dari sang pembalap Yamaha, Quartararo. Adapun Aleix Espargaro berjarak 17 poin di peringkat tiga dan Bastianini di peringkat empat dengan jarak 48 poin dengan lima balapan tersisa.