Bagikan:

JAKARTA - Dua pertandingan divisi kedua Liga Sierra Leone menghasilkan skor yang tidak rasional dalam sebuah laga sepak bola. Total 187 gol lahir dari dua laga tersebut.

Skor yang mencolok itu membuat Asosiasi Sepak Bola Sierra Leone (SLFA) langsung melakukan investigasi. Dugaan pengaturan skor terjadi dalam laga-laga tersebut.

Pertandingan yang dimaksud adalah kemenangan besar Gulf FC 91-1 atas Koquima Lebanon dan kekalahan Lumbenbu United 0-95 saat menghadapi Kahula Rangers.

Saat ini SLFA pun tengah menyelidiki pejabat dan pemain yang terlibat di dua laga itu. Mereka mengatakan tidak ada toleransi untuk pengaturan skor dalam sebuah pertandingan.

"Sesuai dengan aturan FIFA dan CAF terhadap manipulasi pertandingan atau semacamnya, SLFA tidak memberikan toleransi," demikian pernyataan itu dilansir Daily Star.

"Oleh karena itu, masyarakat umum diyakinkan bahwa masalah tersebut akan diselidiki secara menyeluruh dan siapa pun yang terbukti bersalah akan menghadapi kekuatan hukum penuh," lanjutan pernyataan itu.

Jika ditotal, skor kedua laga tersebut akan menempati peringkat tertinggi yang tercatat dalam sejarah sepak bola. Namun, jika tidak digabung maka skor dari masing-masing laga itu masih kalah dari rekor yang dipengang kompetisi di Madagascar.

Saat ini jumlah gol tertinggi dalam satu laga sepak bola masih dipegang laga antara AS Adema versus SO l'Emyrne. Ketika itu, Adema menang dengan skor 149-0.

Skor sebesar itu terjadi karena lara pemain SO l'Emyrne secara sengaja mencetak satu demi satu gol bunuh diri sebagai protes atas keputusan wasit yang tidak mereka setujui.