Johann Zarco: Fabio Quartararo Bisa Melakukan Apa yang Sulit Buat Pebalap Lain
Pebalap Yamaha Racing MotoGP, Fabio Quartararo. (FOTO/INSTAGRAM @fabioquartararo20)

Bagikan:

JAKARTA - Pebalap Pramac Racing Ducati, Johann Zarco menyebut kompatriotnya Fabio Quartararo  bisa melakukan apa yang sulit bagi pebalap MotoGP lainnya.

Fabio Quartararo tampil sangat konsisten dalam dua balapan terakhir masing-masing di Catalunya dan Jerman. Di dua seri itu, ia bisa merebut podium pertama meski pebalap lain tampak kesulitan karena harus berjuang dengan ban.

"Saya melihat dengan sangat baik di Barcelona dan juga di Sachsenring. Di kedua balapan dia mempertahankan kecepatan yang mengesankan, sementara semua pembalap lain berjuang dengan ban,” kata Zarco di situs MotoGP.

”Dia punya kecepatan di lap pertama balapan untuk memperlebar jarak dan setelah itu sulit bagi semua orang untuk mengejarnya lagi. Kami semua ingin melakukannya, tetapi tidak semua orang bisa melakukannya,” tambahnya.

Zarco mengatakan, sebagai juara bertahan Quartararo jelas punya banyak tekanan di pundaknya. Terlebih orang-orang akan berharap dirinya terus memenangi balapan demi balapan demi keluar sebagai juara lagi.

”Ada banyak tekanan. Dia harus memukulnya sendirian. Dalam situasi tertentu Anda tahu Anda bisa menang karena Anda telah melakukannya dan karena itu Anda benar-benar ingin sukses,” ujar Zarco.

”Kemudian orang-orang di sekitar Anda mengharapkan Anda untuk menang dan sekarang dia berhasil. Bagi saya sangat mengesankan bahwa dia memiliki kedewasaan ini,” imbuhnya.

Quartararo sebenarnya memulai awal musim yang tidak begitu mengesankan setelah gagal podium di Qatar. Penampilannya juga tidak membaik meski sempat naik podium kedua pada seri kedua di Sirkuit Mandalika, Indonesia.

Pebalap berusia 23 tahun ini tercatat belum bisa mempertahankan hasil bagus saat balapan di Argentina dan Amerika. Ia baru bisa kembali konsisten setelah naik podium pertama di Portugal.

Setelah itu, ia hanya gagal podium satu kali saat balapan di Prancis. Sisa empat seri lainnya ia berhasil merebut masing-masing dua podium pertama di Catalunya dan Jerman serta dua podium kedua di Italia dan Spanyol.

”Apa yang mengesankan dari Fabio pada sudut pandang teknik mengemudi adalah kemampuannya untuk membawa beban menjadi juara dunia seperti yang dia lakukan. Dia berjuang untuk memenangkan gelar kedua,” ujar Zarco.

Saat ini Quartararo masih menduduki puncak klasemen sementara. Untuk itu peluangnya mempertahankan gelar juara sangat terbuka andai terus tampil konsisten hingga ujung musim.