De Jong, Sekarang Saatnya Kamu Bersinar
Frenkie de Jong (Instagram @frenkiedejong)

Bagikan:

JAKARTA - Tidak diragukan lagi, Barcelona membutuhkan versi terbaik dari Frenkie de Jong. Pada musim pertamanya di Camp Nou, eks gelandang Ajax itu mengalami penampilan yang pasang surut.

Setelah menjadi salah satu pemain termahal dalam sejarah Barcelona, ​pemain timnas Belanda itu perlu menemukan bentuk terbaiknya agar uang 75 juta euro plus 11 juta euro tambahan yang digelontorkan Los Blaugarana tidak sia-sia.

De Jong menyadari bahwa dia belum dalam kondisi terbaiknya dan sering mengakui hal ini dalam konferensi pasca-pertandingan. Benar, pemain ini masih jauh dari menjadi superstar seperti yang pernah dia alami di Ajax. 

"Saya memainkan pertandingan yang biasa-biasa saja melawan Sevilla," aku De Jong dilansir dari MARCA, Rabu, 14 Oktober.  Ia juga menyerukan perubahan menyusul kekalahan memalukan 2-8 di tangan Bayern Munich di Liga Champions musim lalu. 

Kabar baik bagi raksasa Catalan adalah fakta bahwa mereka memiliki orang yang tepat untuk meningkatkan penampilan pemain Belanda itu. Pelatih Ronald Koeman sudah mengenal De Jong dengan sangat baik sejak ia melatih Oranye dan juga menunjukkan bahwa alasan tak berkembangnya permainan De Jong karena pola yang diterapkan Barcelona sebelumnya. 

Pelatih baru Barca kini mengubah pola menjadi 4-2-3- 1 dan membuat poros ganda di tengah lapangan, yang seharusnya lebih cocok untuk De Jong. Perbedaan ini sudah menuai hasil jika dibandingkan dengan musim lalu, di mana kini Barcelona menjaga clean sheet di semua pertandingan selain saat melawan Sevilla. 

Lingkungan bermain yang menguntungkan 

Selain kedatangan Koeman, pria lain yang bisa menguntungkan De Jong adalah Alfred Schreuder. Asisten pelatih Barcelona ini sudah mengenal De Jong sejak ia masih bermain di Ajax.

Jarang ada pemain yang punya keuntungan seperti De Jong, memiliki staf  yang baru masuk ke sebuah klub tapi sudah mengenalnya dengan baik. Staf pelatih tahu level yang bisa dicapai De Jong dan tentunya tidak akan puas dengan alasan apa pun.

Pada usia 23 tahun, sang gelandang harus melangkahi target yang dicanangkan dan menjadi pemimpin baru yang diidam-idamkan Barcelona di tengah lapangan.