Bagikan:

JAKARTA - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho tak bisa membendung tangisan bahagia setelah timnya menang 1-0 atas Leicester City di babak semifinal Liga Konferensi Eropa 2021/2022 pada Jumat, 6 Mei dini hari WIB.

Kemenangan yang tercipta di Stadion Olimpico lewat gol tunggal Tammy Abraham itu membawa il Lupi lolos ke partai final. Saat wasit Sran Jovanovic meniup peluit tanda berakhirnya laga, di momen inilah Mourinho terlihat meneteskan air mata.

Soal mengapa dirinya menangis, sang pelatih mengakui bahwa itu adalah ungkapan emosional secara spontan. Ia merasa bahagia dan bangga karena timnya melangkah ke final.

“Mengapa saya menangis? Karena saya merasakan yang mereka semua (suporter) rasakan. Ini adalah klub raksasa tanpa ruang trofi untuk kepentingan sosial klub," jelas Mourinho dikutip dari Reuters.

Mourinho juga bilang, tangisnya saat itu merupakan luapan kegembiraan yang ia rasakan. Ekspresinya itu mewakili apa yang dirasakan para suporter yang berbahagia saat tim lolos.

"Saya tahu apa artinya ini bagi orang-orang itu dan emosi saya mewakili mereka. Saya beruntung bisa berada di final yang prestisius dan ini membuat saya begitu spesial," sambungnya.

Luapan ekspresi sang pelatih rasanya tak berlebihan, sebab setelah puluhan tahun lalu, momen ini menjadi partai puncak di level Eropa yang pertama bagi Il Lupi.

Sebelumnya AS Roma pernah tampil di final Liga Champions pada musim 1983/1984, tapi ketika itu mereka gagal jadi pemenang karena kalah dari Liverpool. Selain itu, skuad ibu kota itu juga pernah tampil di final Europa League ketika masih bernama Piala UEFA pada 1990/1991 yang berujung kekalahan dari Inter Milan.

Liga Konferensi Eropa 2022/2022 AS Roma akan berhadapan dengan Feyenoord yang mengalahkan Olympique Marseille pada laga semifinal. Pertemuan dua tim ini akan berlangsung di Stadion Arena Kombetare di Albania pada 26 Mei mendatang.