JAKARTA - Induk sepak bola nasional (PSSI) turun tangan untuk menertibkan masalah penunggakan gaji pemain di klub Liga 3. Tunggakan itu bahkan hanya senilai Rp250 ribu per tahun.
Masalah ini pertama kali dilaporkan oleh Asosiasi Sepak Bola Profesional Indonesia (APP). Klub yang dilaporkan punya tunggakan gaji pemain itu berada di Pekanbaru.
"Klub Liga 3 itu amatir. Itu sebabnya kami akan koordinasi dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) setempat. Karena itu domain mereka. Kami (PSSI) ingin kasus segera diselesaikan oleh pemilik klub," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam keterangan resminya.
Klub Liga 3 yang membayar gaji pemain senilai Rp250 ribu per tahun itu dikabarkan pemiliknya seorang pemain naturalisasi asal Kamerun. Adapun pemain yang mengalami gajinya nunggak merupakan pemain muda.
BACA JUGA:
Sampai saat ini klub bersangkutan masih diberikan waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
Yunus berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi pemilik klub bahwa tidak mudah untuk mengelola sebuah tim karena membutuhkan biaya yang besar.
"Kalau Anda sudah terjun ke sepak bola nasional harus bertanggung jawab. Komitmen itu harus dipegang terus dan jangan sampai menyengsaran pemain," imbuh Yunus.