JAKARTA - Atlet senam ritmik Sutjiati Kelanaritma Narendra mengutarakan perasaannya tidak bisa ikut SEA Games Hanoi 2021. Ia merasa tidak mendapat dukungan pemerintah di saat dirinya ingin tampil di ajang dua tahunan itu.
Hal itu disampaikan Sutjiati saat diundang menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuizer. Ia kecewa karena keinginan mengharumkan nama Indonesia menggunakan dana pribadi pun sulit terealisasi karena tidak diizinkan pemerintah.
"Ya nggak didukung. (Padahal), kami butuh dukungan yang luar biasa," kata Sutjiati yang mendapat dua medali emas untuk Lampung di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tahun lalu.
"Sebenarnya saya cuma mau membawa nama Indonesia. Mau ikut pertandingan. Ya, menang nggak menang nama olahraga. Sebenarnya saya cuma ingin mendapat pengalaman," ia melanjutkan.
BACA JUGA:
Cabor senam ritmik merupakan salah satu cabor yang tidak berangkatkan ke Hanoi bersama 13 cabang olahraga lainnya. Cabor ini tidak ikut sertakan karena beberapa pertimbangan dari tim peninjau, salah satunya adalah prestasi yang belum terbukti.
Sutjiati mengatakan, jika prestasi menjadi pertimbangan utama, agak sulit karena senam ritmik sendiri belum populer di Indonesia. Untuk itu, senam ritmik butuh dukungan dari jauh hari demi mendapat prestasi di masa yang akan datang.
"Kalau di sini begitu, saya pikir kebaliknya. Kami sebagai atlet butuh dukungan yang pertama dari jauh hari dan kita akan mendapat prestasi," ujarnya atlet kelahiran New York, Amerika Serikat ini.
Sebelum menorehkan prestasi di PON Papuan, Sutjiati sudah lebih dulu berkompetisi di tingkat internasional dan nasional. Ia bahkan pernah dipanggil Tim Nasional Senam Amerika Serikat.