Bagikan:

JAKARTA - Atlet senam ritmik, Sutjiati Kelanaritma Narendra mengaku belum menerima bonus dari Pemerintah Provinsi (Pengprov) Lampung atas prestasinya di PON Papua. Pada PON yang dihelat pada Oktober 2021 itu, Sutjiati mendapat dua medali emas dan satu medali perak.

Berkat prestasinya itu, bonus yang diterima atlet berusia 18 tahun tersebut senilai Rp600 juta. Ia seharusnya sudah menerima uang itu setelah acara olahraga nasional itu selesai.

Namun, sampai saat ini bonus yang ditunggu belum juga cairkan Pengprov Lampung. Hal ini terungkap saat Sutjati menjadi tamu podcast Deddy Corbuzier.

Dia menceritakan, punya rencana untuk berangkat mandiri ke SEA Games 2021 dengan menggunakan dana bonus dari PON Papua. Ketika Deddy Corbuzier, apakah bonus dari PON itu sudah cair, atlet kelahiran New York Amerika Serikat itu menjawab, "Belum, belum cair. Namun, semoga bulan ini."

Sutjiati menceritakan, tak ada pernyataan resmi kapan bonus itu akan cair. Setelah menunggu hampir enam bulan, dana itu belum juga diterimanya.

Beberapa waktu lalu, Sutjiati mengaku, ingin membeli tanah dan berinvestasi dengan bonus yang diterimanya. Namun, rencana itu harus tertunda karena bonus yang tidak kunjung dikucurkan.

Selain urung berinvestasi, Sutjiati juga harus gagal tampil di SEA Games Hanoi 2021 pada 12-23 Mei nanti. Pasalnya, pemerintah tidak mengikutsertakan cabang olahraga senam ritmik ke ajang dua tahunan itu.

"Sebenarnya saya cuma mau membawa nama Indonesia. Mau ikut pertandingan. Ya, menang nggak menang nama olahraga. Sebenarnya saya cuma ingin mendapat pengalaman," ia melanjutkan.

Padahal, di usia yang masih belia, Sutjiati telah menorehkan beberapa prestasi di level internasional. Sebelum mencuri perhatian di PON Papua, ia sudah terlebih dulu menjadi juara di ajang International Rumi and Albena, di Varna, Bulgaria, pada Maret 2018.

Pada tahun yang sama, ia juga mendapat prestasi di kancah International Las Vegas Invitational yang berlangsung Las Vegas, Amerika Serikat.