Bagikan:

BANDUNG - Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menjadi sentra pembinaan atlet muda bertalenta. Ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat atas prestasi yang sudah diraih.

Di antaranya PON XIX dan PON XX, di mana Jabar menjadi juara umum secara beruntun. Selain itu, Jabar juga banyak berkontribusi menyumbangkan atlet nasional yang berprestasi di kancah internasional.

Penetapan Jabar sebagai sentra pembinaan atlet ini disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, seusai menghadiri Pelantikan Pengurus IMI Jabar Masa Bakti 2021-2025 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Minggu, 6 Maret.

"Sebagai apresiasi dari pemerintah pusat atas prestasinya, kami tetapkan Jabar sebagai sentra pembinaan talenta muda di dalam desain olahraga nasional," kata Menpora Zainudin Amali, sebagaimana dikutip Antara.

"Kami memberi perhatian khusus ke Jabar karena sudah memperlihatkan pembinaan yang baik dan dibuktikan dengan prestasi," lanjutnya.

Menurutnya, kunci keberhasilan Jabar adalah konsistensi dalam pembinaan atlet dan didukung infrastruktur olahraga yang memadai. Terlebih kini Jabar memiliki Laboratorium Sport Science di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

"Tidak mudah mencapai itu karena harus ada pembinaan," katanya.

Bahkan Menpora mengungkapkan pula, Jabar saat ini tengah surplus atlet. Ia menyebut, saat penyelenggaraan PON XX di Papua lalu hampir semua provinsi menggunakan atlet yang dibina Jabar.

"Surplus ini salah satunya saya temukan saat saya mengalungkan medali untuk provinsi lain di PON Papua. Saya tanya asal daerahnya ternyata dari Jabar, ini tak hanya di satu cabor saja. Disitu saya simpulkan Jabar ini surplus atlet," katanya.

Menpora berharap, dengan pembinaan yang baik dan banyak talenta, Jabar menjadi penyumbang utama atlet di event Olimpiade yang sudah jadi target pemerintah pusat.

"Jabar harus jadi penyumbang utama di event Olimpiade yang sudah menjadi target kami," kata dia.