Bagikan:

JAKARTA - Sangat disayangkan, sekali lagi kita harus membandingkan Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo. Andai saja kita punya pembanding lain, mungkin dunia sepak bola akan jauh lebih menarik.

Tapi, mau bagaimana lagi? Untuk standar pemain era sekarang, Messi dan Ronaldo memang yang paling mewakili kategori GOAT (Greatest Of All Time). Baik dari deretan trofi, jumlah gol maupun teknik permainan. 

Hanya saja, ada satu hal yang masih harus dibuktikan Messi jika ingin dibandingkan dengan Ronaldo. Kali ini, kita tidak sedang bicara soal trofi internasional mereka bersama negaranya masing-masing.

Messi punya banyak julukan, salah satunya adalah Alien. Julukan ini menggambarkan, skill Messi jauh di atas para pemain sepak bola lainnya, mungkin termasuk Ronaldo, meski membandingkan skill keduanya tidaklah apple to apple karena tipe permainannya berbeda.

Makhluk asing atau alien merupakan pendeskripsian khalayak sepak bola terhadap Messi ketika mereka melihat aksi dan kontribusinya untuk Barcelona. Ya, hanya Barcelona. Sepanjang hidupnya, sejak usia 13 tahun, Messi cuma bermain untuk klub asal Catalan.

Messi mempersembahkan 33 gelar untuk Los Blaugrana dengan catatan 444 gol dari 485 pertandingan di semua ajang. Belum lagi sederet gelar individu, termasuk di antaranya 6 trofi Ballon d'Or. Fantastis bukan?

Tapi, julukan ini terasa belum sempurna jika Messi belum merasakan kerasnya Liga Inggris atau menawannya Liga Italia yang pernah memiliki segudang bek tangguh tanpa kompromi - meski saat ini bisa dibilang tidak banyak.

Lagi-lagi sebagai pembanding, Ronaldo pernah bermain bersama Manchester United sebelum bergabung dengan Real Madrid, dan sekarang menjalani karier di Liga Italia bersama Juventus. Bersama kedua klub ini, Ronaldo cukup produktif dan mampu mempersembahkan banyak trofi.

Tiga trofi Liga Premier, 1 Piala FA, 2 Football League Cup, 1 FA Community Shield, 1 Liga Champions, dan 1 FIFA Club World menjadi deretan trofi yang Ronaldo raih bersama Setan Merah. Sementara pada dua musim pertamanya bersama Bianconeri, pemain Portugal mempersembahkan 2 Scudetto dan 1 Supercoppa Italiana. Ia mencetak total 84 gol dari 196 laga (MU), dan 52 gol dari 64 pertandingan (Juve). 

Betul sekali. Memang tidak ada gunanya memperdebatkan posisi Messi di puncak sepak bola. Apalagi terus-terusan membandingkannya dengan Ronaldo. Tetapi, mencoba merasakan kompetisi di di liga lain merupakan tantangan yang harus ia lakukan.

Jika ada satu aspek yang tersisa untuk membuktikan kehebatan Messi di level klub, gagasan meninggalkan zona nyaman untuk merangkul tantangan baru harus dicoba Messi. Dan sekarang adalah saat yang tepat.