Bagikan:

JAKARTA - Petenis Novak Djokovic menjalani momen rumit dalam karier olahraga dan kehidupan pribadinya setelah ia dipastikan tidak akan ambil bagian dalam Australia Open yang dimulai Senin depan.

Ambisi Djokovic untuk mengejar gelar kesepuluh di turnamen tersebut harus terkendala aturan vaksin.

Petenis pemilik 20 gelar grand slam tersebut terbang menuju Negeri Kanguru pada Rabu kemarin. Namun, sesampai di sana ia tidak diizinkan masuk.

Djokovic bisa terbang ke Australia karena menggunakan pengecualian dari sisi medis terkait status vaksinasi COVID-19. Namun, setiba di Australia ia tidak bisa menunjukkan bukti pengecualian terkait kewajiban vaksin untuk Australia.

Hal itu membuat pemerintah Australia pun harus membatalkan visa sang petenis. Pembatalan itu diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Australia Scott Morisson di Twitter.

Srdjan Djokovic, ayah Novak, melaporkan bahwa putranya diisolasi dan ditahan di sebuah kamar di Bandara Melbourne, tanpa akses ke ponselnya dan tidak dapat menghubungi anggota timnya.

Begitu banyak yang bertanya-tanya apakah episode ini akan memengaruhi kekayaan bersih petenis Serbia itu pada tahun ini. 

Menurut Wealthy Gorilla, kekayaan bersih Djokovic pada tahun 2022 adalah 220 juta dolar AS (setara Rp3,15 triliun) jumlah yang sebagian besar diperolehnya dari pendapatan sebagai petenis profesional.

Sementara itu pada 2021, yang merupakan tahun terbaiknya, ia menetapkan rekor pendapatan satu musim sebesar 12 juta dolar AS (Rp172 miliar) di ATP World Tour.

Tapi, kalau dipikir-pikir, kekayaan sebanyak itu sudah cukup untuk modal pensiun Djokovic, kan?