Wasit Liga 3 yang Dipukuli Hingga Babak Belur Lapor Polisi, Pemain dan Saksi Sudah Diperiksa
Foto: Instagram.com/@ultras.id

Bagikan:

JAKARTA - Jalur hukum ditempuh oleh wasit di Liga 3 yang jadi korban pemukulan pemain hingga babak belur. Ia memilih melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib untuk ditindak.

Sebelumnya diketahui bahwa insiden pemukulan terjadi saat sang wasit memimpin laga PS Gasma Enrekang vs Nenek Mallomo Sidrap di kompetisi Liga 3. Laga yang digelar di Stadion Bumi Massenrempulu, Enrekang, pada Jumat 24 Desember lalu harus dihentikan di babak pertama karena kericuhan yang tak terhindarkan.

Berdasaran video viral di media sosial, terlihat salah satu pemain melakukan pemukulan kepada wasit yang memicu keributan. Akibatnya, wasit tersebut mengalami luka di bagian kelopak matanya hingga babak belur dan berlumuran darah, dengan situasi itu sang wasit pun dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Aksi tak patut ini kemudian membuat wasit yang menjadi korban memilih memperkarakannya ke pihak berwajib. Kapolres Enrekang, AKBP Andi Sijaya membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan, saat ini korban yang merupakan wasit yang memimpin pada laga itu sudah melaporkan ke pihak kepolisian.

"Iya benar, korban sudah melaporkan kejadian yang dialaminya," kata Andi Sijaya dalan keterangan tertulis yang diterima VOI Sabtu 25 Desember.

Dari laporan korban, pihak kepolisan Enrekang juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan juga para pemain yang dilaporkan korban.

"Sedang dalam proses ya. Sekarang tahap pemeriksaan saksi, terlapor juga dan korban juga sudah lakukan visum," jelasnya.

Meski demikian, Kapolres Enrekang masih belum membeberkan berapa jumlah pemain yang dilaporkan karena terlibat kejadian memalukan itu. Ia mengatakan akan memberi informasi lnjut jika pemeriksaan rampung.

"Nanti ya setelah pemeriksaan selesai," imbuhnya.

Kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi, beberapa hari sebelumnya juga ada kejadian tak pantas yang menimpa wasit di Liga 2. Dimana ia dipukuli hingga terjatuh oleh official dan penonton saat meninggalkan lapangan.