JAKARTA - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, telah melakukan pencoretan pemain dalam skuat timnas U-19. Ada 11 pemain yang akhirnya terlempar dari persaingan.
Beberapa nama yang dicoret cukup mengejutkan. Sebut saja nama Sutan Zico dan Hamsa Lestaluhu. Padahal, sebelumnya, mereka terbilang jadi andalan timnas.
Beberapa di antara pemain yang dicoret angkat bicara. Mereka menilai pencoretan ini tak adil karena pelatih baru menjalankan latihan ringan dan itu pun baru berjalan beberapa kali.
Pengamat sepak bola nasional, Rais Adnan mengatakan, pencoretan pemain merupakan hak prerogatif dari pelatih. Meski terdengar tak adil, dia yakin Shin Tae-yong memiliki alasan dalam keputusannya tersebut.
BACA JUGA:
"Memang terasa tidak adil mencoret pemain dengan tanpa memberikan kesempatan kepada pemain tersebut untuk membuktikan kualitasnya dalam sebuah sesi latihan. Namun tampaknya, Shin Tae-yong juga diburu waktu untuk segera menyusutkan pemain yang akan diberangkatkan ke Korsel atau Eropa. Bisa jadi diburu waktu lantaran harus mengurus segala macam administrasi terkait pemain yang akan dibawa," kata Rais kepada VOI.
Pria yang juga komentator pertandingan Liga Indonesia ini menilai, Shin Tae-yong pasti mendapatkan masukan sebelum melakukan pencoretan, terutama dari para asisten pelatih lokal yang mungkin lebih memahami karakter pemain mana yang sesuai dengan keinginan Shin Tae-yong.
"Walaupun keputusan akhir tetap di Shin," tuturnya.
Rais berharap para pemain yang dicoret tidak putus asa. Menurutnya, PSSI akan terus memantau perkembangan mereka.
"Semoga saja para pemain itu bisa memberi bukti dengan cara lain. Misalnya lewat pertandingan di kompetisi," tutup pemimpin redaksi salah satu media olahraga itu.