Mengenal Mario Suryo Aji, Eks Pebalap Liar yang Wakili Indonesia di Moto3 GP Mandalika
Mario Suryo Aji (Instagram @mariosuryoaj1)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia lagi-lagi dibuat bangga dengan prestasi kaum muda di kancah internasional. Kali ini, dunia balap motor yang membawa nama Mario Suryo Aji ke permukaan.

Nama Mario dikenal khalayak karena ia akan mewakili Indonesia di ajang Moto3 GP Mandalika 2022. Meski memastikan diri tampil di ajang bergengsi internasional itu, siapa sangka perjalanan Mario ternyata tidak mudah?

Sebelum akhirnya sukses menjejakan kaki di kompetisi Moto3, Mario ternyata pernah salah jalan menyalurkan hobinya. Remaja 17 tahun itu sempat menjadi joki balap liar.

Gara-gara balap liat itu pula ia kemudian bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Tak disangka, dari pertemuan itu Mario kini jadi anak angkat sang Kapolda dan makin mentereng dalam menunjukan prestasinya di dunia balap.

Mario merupakan pemuda kelahiran Magetan, 16 Maret 2004 yang sedari kecil sudah menunjukan ketertarikan dengan dunia balap. Bakat ngaspalnya itu ternyata diturunkan dari sang ayah, Hartoto yang suka dengan balap motor.

Saat usianya masih lima tahun, Mario sudah bisa mengendarai motor trail mini. Ia juga mulai tekun berlatih motocross hingga akhirnya menjajal kemampuan dengan mengikuti kompetisi balap.

Di tahun 2011 ketika usianya masih tujuh tahun, Mario bahkan sukses menyabet gelar runner up di kejuaraan motocross nasional kelas 50 cc. Hanya dua tahun berselang, tepatnya di tahun 2012-2013 Mario membuktikan kemampuannya dengan menyabet gelar juara umum di kejuaraan nasional motocross dan powercross 50 cc.

Tak puas cuma menjajal lintasan tanah, Mario kemudian mencari tantangan baru di road race. Di sinilah awal mula mimpinya untuk bisa tampil di ajang  MotoGP perlahan terwujud.

Sebagai bentuk keseriusan dan konsistensinya, Mario mulai bergabung dengan sekolah balap milik Hendriansyah di tahun 2014. Pada tahun yang sama, ia juga mulai menjajal keberuntungan di balapan road race Motoprix, Honda Dream Cup.

Semakin percaya diri, Mario lalu memutuskan untuk bergabung dengan Astra Honda Racing School. Di akademi barunya, karier Mario makin cemerlang dan terlihat ketika ia mengikuti balapan Thailand Talent Cup pada 2017.

Tidak hanya itu, Mario juga lanjut ikut serta dalam balapan Asia Talent Cup dan berhasil mendapat peringkat kelima. Dengan capaiannya itu ia merasa makin siap tampil di kancah dunia.

Mario lalu dipercaya Astra Honda Racing Team untuk menunggangi Honda CBR250RR di IRS dan Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas AP250.

Berkat kerja kerasnya kini Mario berkesempatan tampil di ajang balapan bergengsi dunia yaitu FIM CEV Moto3 serta Red Bull Rookies. Dua kompetisi itu adalah incaran pebalap muda sebagai gerbang awal untuk bisa tampil di MotoGP.