Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah menyambut baik rencana NTB menjadi tuan rumah The Mandalika Ultra T100 yang akan digelar di awal Desember menjelang perhelatan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

"Karena event ini akan mendatangkan pelari dari berbagai daerah hingga mancanegara," ujarnya saat menerima panitia The Mandalika Ultra T100 melansir Antara, Rabu.

Bang Zul sapaan akrabnya mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika telah menjelma menjadi magnet wisatawan dunia, terlebih NTB kini memiliki "Street Sirkuit" yang akan menggelar MotoGP di tahun 2022.

"Kita ini daerah wisata, harus membuat banyak hiburan baik untuk pengunjung lebih-lebih masyarakat kita," kata Bang Zul.

Gubernur NTB optimistis kegiatan The Mandalika Ultra T100 yang akan digelar di awal Desember mendatang akan membangkitkan gairah di sektor pariwisata NTB.

Karena itu, ia pun berpesan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut tetap harus memperhatikan kearifan lokal dan budaya masyarakat setempat.

"Karena olahraga lari ultra ini melalui pantai dan medan yang berat juga, termasuk ibadah untuk orang Islam, agar "image" masyarakat kita yang religius bisa tetap baik dan terjaga," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi menyambut baik serta siap mendukung penuh rencana event lomba lari The Mandalika Ultra T100.

"Event Sport Tourism ini akan menjadi salah satu ajang pemanasan akhir tahun 2021, menyambut balapan MotoGP awal tahun 2022 ," ujarnya.

Lombak lari The Mandalika Ultra T100, juga akan diselenggaralan di tahun 2022. Jadi event-event di NTB terus berlangsung tanpa putus.

Sementara itu, Founder The Mandalika 100, Hendra Wijaya menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur NTB.

Hendra mengaku bahwa telah melaksanakan kegiatan sama sejak tahun 2013 di NTB. Salah satunya Rinjani Ultra T100.

"Tahun ini, kami akan gelar lombak lari The mandalika Ultra T100," kata pria penyuka olahraga lari ini.

Ia menjelaskan, lomba ini akan diikuti oleh pelari dalam negeri hingga luar negeri. Bahkan sudah pelari yang mendaftarkan diri ketika dibuka secara online.

Untuk rute lomba start-nya dari Sekotong, melewati 13 pantai yang belum pernah dikunjungi banyak orang, tebing, gunung hingga finisnya di Mandalika.

Kelas yang dipertandingkan ada 5 km, 24 km dan 114 km. Titik kilometernya akan ditandai dengan pal jarak, dan beberapa tempat melalui rumah makan, restoran, masjid dan tempat istirahat lainnya.

"Kami bukan hanya menggelar sebuah lomba, namun disampung mendatangkan pengunjung wisata namun menggerakan sektor ekonomi masyarakat," katanya.