Tersibaknya Kotak Pandora Down For Life Melalui <i>Apokaliptika</i>
Down For Life (Dok. Down For Life)

Bagikan:

JAKARTA - Ada yang baru dari pasukan metal asal Solo, Down For Life. Lagu tunggal (single) anyar berjudul Apokaliptika disemburkan sejak akhir Mei lalu, dilengkapi dengan video lirik yang tayang di kanal YouTube Blackandje Records, label yang menaungi mereka.

Pandemi COVID-19 seolah memaksa dunia untuk beristirahat sejenak dari hiruk-pikuknya. Semua sektor terkena imbasnya, termasuk juga industri musik. Konser, festival dan tur ditunda atau dibatalkan sebagai salah satu cara memutus mata rantai penularan virus ini. Namun, kondisi ini justru direspons Down For Life dengan sebuah karya.

Apokaliptika merupakan lagu tunggal kedua setelah Mantra Bentala yang dilepas akhir tahun 2019. Kedua lagu ini menjadi bagian dari album keempat yang rencananya akan dirilis pada tahun ini juga. 

Proses rekamannya terhambat karena mengikuti anjuran dari pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan bepergian antarkota. Tapi hal ini tidak membuat band yang terbentuk di akhir 1999 ini berdiam diri.

Proses rekaman Apokaliptika sudah dilakukan sejak Oktober 2019 di Darktone Studio milik Blackandje Records di daerah Cijantung Jakarta Timur. Lagu ini awalnya berjudul Dead Shall Rise. Namun untuk merespons kondisi yang ada, vokalis Stephanus Adjie mengusulkan untuk mengubah judul dan lirik dalam bahasa Indonesia agar lebih relevan. 

Rekaman vokal baru dilakukan pada Maret 2020 di studio yang sama. Musik diaransemen oleh Rio Baskara dibantu oleh Isa Mahendrajati, Muhammad ‘Abdul’ Latief dan Ahmad ‘Jojo’ Ashar. Tapi karena kesibukannya, Jojo digantikan Mattheus Amadeus Aditirtono saat rekaman. 

Sementara itu untuk mixing digarap oleh Adria Sarvianto, merangkap produser bersama Stephanus Adjie dan mastering dikerjakan Benitho Siahaan. 

"Secara sound, lagu Apokaliptika tidak jauh berbeda dengan single sebelumnya dengan tetap melanjutkan eksplorasi sound. Memadukan sentuhan sound metal modern dengan karakter musik Down For Life itu sendiri," kata Stephanus Adjie dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.

"Aransemen musik lebih heavy dengan balutan blasting drum yang rapat, riff gitar menyayat, variasi vokal perpaduan growl dan scream dan durasi lagu yang lebih panjang," lanjut Adjie.

Single kedua ini menjadi semacam pembuka dari kotak pandora album keempat Down For Life. Bersiaplah menyambut perubahan peradaban bersama Apokaliptika.