Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi Novita Dewi memastikan dirinya untuk terus aktif di dunia musik. Ia ingin terus bernyanyi sebagai bentuk melanjutkan warisan musik Jack Marpaung yang baru saja berpulang ke Sang Pencipta pada Minggu, 5 Januari.

“Ya cuma berdoa aja agar aku bisa bernyanyi, bisa meneruskan legacy (warisan) Jack Marpaung sampai ke anak cucunya,” kata Novita Dewi kepada awak media di rumah duka di Bekasi, Senin, 6 Januari.

Dewi yang mulai dikenal setelah mengikuti ajang X Factor Indonesia edisi pertama pada tahun 2012 dan keluar sebagai juara, mengakui bahwa karier musiknya tak lepas dari peran sang ayah yang punya nama besar sebagai penyanyi dan penulis lagu pop Batak.

“Karena aku memang mewarisi sifat berani papiku. Aku bisa gini karena memang nama besar yang Tuhan kasih ke papi. Dan karierku bisa begini, aku bisa menjadi orang, karena nama besar papi yang Tuhan kasih,” katanya.

Penyanyi 46 tahun itu sadar, tidak mudah untuk terus bernyanyi. Dia pun memohon kekuatan dari Tuhan, agar bisa meneruskan warisan musik sang ayah.

“Tapi kuminta ke Tuhan, kuatkan aku untuk bisa menjalani hari-hari kedepan, bernyanyi dalam karierku,” ujar Dewi.

“Apalagi kalau nyanyikan lagu-lagunya dia, sering terputus. Aku sering, papiku masih hidup aja, aku nyanyi di depan dia lagunya, aku nangis-nangis. Gimana begini? Ini yang aku takutkan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Jack Marpaung dikenal sebagai salah satu tokoh dunia hiburan Tanah Air, khususnya bagi masyarakat dari suku Batak. Lahir di Balige, Sumatera Utara, Jack memulai kariernya sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang memadukan unsur tradisional Batak dengan sentuhan modern.

Jack bukan sekedar penyanyi. Ia aktif dalam mempromosikan kebudayaan Batak melalui berbagai kegiatan seni dan budaya. Ia kerap menjadi pengisi acara pada festival budaya, seminar, serta kegiatan sosial yang bertujuan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Dedikasinya dalam menjaga tradisi Batak telah menginspirasi banyak seniman muda untuk tetap melestarikan budaya lokal.

Selama hampir 20 tahun, sejak pertengahan tahun 1990an, Jack telah menghasilkan puluhan karya yang masih dibawakan oleh masyarakat suku Batak sampai saat ini, seperti “Surat Narara”, “O Ale Inang”, “Hu Andung Ma Damang”, dan masih banyak lagi.