Bagikan:

JAKARTA - Setelah lebih dari sepekan sejak kematian Quincy Jones pada 3 November, Departemen Kesehatan Masyarakat Daerah Los Angeles mengungkap sebab meninggalnya sang musisi.

Berdasarkan surat kematian Quincy Jones, mengutip TMZ, penyebab resmi kematiannya adalah kanker pankreas, yang merupakan penyebab kematian akibat kanker terbanyak keempat di Amerika Serikat.

Dokumen tersebut tidak menyebutkan faktor lain yang menyebabkan kematian produser untuk beberapa album Michael Jackson itu.

Adapun, kepergian Quincy menjadi duka bagi banyak orang. Pihak keluarga menyebut kepergian sang produser di usia 91 tahun merupakan kehilangan besar.

"Kami merayakan kehidupan hebat yang dijalaninya dan tahu tidak akan pernah ada orang lain seperti dia,” kata pihak keluarga pada hari kematian Quincy.

Tokoh musik dunia seperti Paul McCartney, Celine Dion, hingga Stevie Wonder juga ikut menyampaikan penghormatan untuknya.

Quincy dimakamkan di Los Angeles dalam sebuah upacara pribadi yang dihadiri oleh 7 orang anaknya, saudara laki-lakinya, 2 saudara perempuannya, dan anggota keluarga lainnya.

Sebagai informasi, Quincy Jones telah dapat dikatakan telah mencoba seluruh posisi di industri musik yang mungkin bagi seorang musisi, mulai dari pemain sesi, pemimpin band, arranger, orkestrator, komposer, penulis scoring film, hingga produser musik.

Tanpa mengecilkan karya-karyanya yang lain, Jones adalah produser di balik kesuksesan album terlaris dunia dari Michael Jackson, “Thriller” (1982), yang disebut terjual sebanyak 70 juta kopi di seluruh dunia.

Apa yang dilakukan Jones bukan hanya bermain musik, namun juga menjadikan musisi-musisi Afrika-Amerika mendapatkan apresiasi yang layak di industri.

Berbagai rekor lain juga pernah diraih, beserta dengan 28 piala Grammy, 7 Oscar, 1 Emmy, dan pelantikannya di Rock & Roll Hall of Fame.

Di balik kerja kerasnya, keajaiban juga jadi faktor penting dalam perjalanan musik Quincy Jones. Pada tahun 1974, ia mengalami aneurisma otak, yang menyebabkan ia harus mengurangi beban kerjanya. Dia juga harus menjalani dua kali operasi otak, yang membuatnya berhenti bermain trumpet.