JAKARTA - Kasus hukum Sean Combs alias P Diddy menjadi sorotan, salah satunya karena pesta tahunan yang biasa ia gelar, dengan nama White Party. Pesta ini disebut bukan pesta biasa, namun terjadi berbagai kegiatan yang melanggar hukum, termasuk pesta seks hingga penggunaan obat terlarang.
Di tengah kontroversi tersebut, muncul pihak-pihak yang menyebut diri sebagai Layanan Penyelenggara Pesta (Party Entertainment Service), yang berencana menggelar pesta di Jakarta dengan tajuk “White Party”.
Akun Instagram REDMIND (@redmind.id), Kanzaas (@kanzaas__), dan Join Party Jakarta (@joinparty_jkt), secara bersama-sama sebagai pihak yang menyelenggarakan dan mempromosikan “White Party”.
Pesta tersebut rencananya akan digelar di Bengkel Space, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis, 17 Oktober.
“Datanglah untuk menikmati musik. Berdansa mengikuti irama. Tertawa bersama teman-teman. Mari kita buat warna putih kembali hebat,” tulis penyelenggara, mengutip keterangan unggahan, Senin, 14 Oktober.
Sontak konten promosi “White Party” itu dikecam warganet. Penyelenggara secara terang memanfaatkan kasus P Diddy secara tidak bertanggungjawab.
Kegeraman terhadap penyelenggara ditambah dengan beredarnya konten promosi di media sosial, dimana penyelenggara memuat wajah P Diddy pada poster acara “White Party” yang digelar pada 10 Oktober lalu.
Dalam hal ini, Kanzaas membuat narasi yang seakan menyiratkan pesta yang mereka gelar serupa dengan pesta yang biasa dibuat Diddy.
BACA JUGA:
“DJ kami akan memanggil roh-roh dengan beat yang dalam sampai kami mengetahui siapa di antara kalian yang akan selamat dari jatuhnya... atau menjadi korban kami berikutnya,” bunyi narasi penyelenggara.
“Kehadiran kalian dibutuhkan, tetapi pelarian kalian tidak dijamin”
Kanzaas pun mencoba mengklarifikasi, dengan mengatakan bahwa pesta yang mereka gelar tidak ada hubungannya dengan kasus hukum P Diddy.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa acara White Party yang kami adakan tidak ada hubungannya dengan human trafficking atau kasus acara serupa yang melibatkan nama P. Diddy.”
“Kami juga meminta maaf jika ada kata-kata atau konsep yang mungkin salah dipahami. Tidak ada niat dari kami untuk menyampaikan pesan yang meresahkan atau mendukung tindakan negatif. Acara ini bertujuan untuk mengembalikan citra baik dari konsep White Party, dengan menciptakan suasana yang aman, inklusif, dan positif bagi semua.”