Bagikan:

JAKARTA - AXEAN Festival telah mengumumkan line up lengkap yang akan tampil dalam waktu dekat. Gelaran ini akan berlangsung selama dua hari di Jimbaran Hub, Badung pada 28 dan 29 September.

Lineup baru yang bergabung dengan jajaran artis yang telah diumumkan sebelumnya antara lain The Jansen, The Panturas, dan Navicula, yang dianggap dapat mewakili keragaman skena musik Indonesia.

Alasan penyelenggara mengundang mereka, dan juga artis lokal populer lainnya, dikarenakan artis-artis berbakat teraebut mungkin besar di pasar lokal mereka tetapi bisa saja tidak dikenal di negara lain.

"Kami percaya bahwa talenta lokal dapat mencapai audiens internasional jika mereka ditempatkan di depan orang-orang yang dapat membawa mereka ke pasar global," kata Piyapong Muenprasertdee, salah satu pendiri dan pemimpin tim AXEAN Festival, dalam keterangannya, Rabu, 11 September.

"Dengan adanya pahlawan lokal yang memimpin upaya ini, artis lokal kecil lainnya dapat memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk mengikuti jejak mereka, menghasilkan lebih banyak perhatian dari dunia terhadap musik di wilayah kami, mendorong titik kritis untuk menempatkan Asia Tenggara di peta musik global,” lanjutnya.

Musisi dan grup baru lainnya yang ditambahkan dalam line up termasuk Assia Keva, Rafi Sudirman, Skandal, dan Spella Ruby dari Indonesia; Golden Mammoth, Lust, dan Zee Avi & The Good Things dari Malaysia; Mix Fenix dari Filipina; BLACKARMATUS x DJ XULALIT dari Thailand; dan Dattie Do dari Vietnam.

Selain itu, Taiwan Creative Content Agency (TAICCA) juga kembali dihadirkan untuk mendukung inisiatif pengembangan artis melalui Taiwan Beats Showcase di AXEAN Festival 2024.

Showcase tahun ini akan menyoroti tiga talenta dari Taiwan, yaitu The Chairs, band pemenang Golden Melody Awards (GMA); I'mdifficult, band pop eksperimental yang dikenal dengan suara 'sophisti-pop' mereka; dan duo Jurassic-Pop yang bersemangat, The Dinosaur's Skin.

Sebelumnya, Piyapong mengatakan, gelaran ini ditujukan agar musisi dan grup musik dari Asia Tenggara dapat memperluas relasinya dengan dunia luar.

"Selalu menjadi visi kami untuk menjadikan AXEAN sebagai festival skala regional, mengubah negara tuan rumah setiap tahun, atau bahkan memiliki beberapa edisi yang lebih kecil di negara yang berbeda," kata Piyapong dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, 6 Agustus.

“Alasannya berasal dari pengamatan kami bahwa sebagian besar pasar musik Asia Tenggara sangat domestik, atau hanya menerima artis barat atau k-pop ketika berbicara tentang artis internasional. Dengan demikian, jika kami dapat membantu artis domestik menyeberangi batas di wilayah ini, akan ada lebih banyak peluang bagi mereka untuk mengembangkan basis penggemar internasional,” tandasnya.