JAKARTA - Setelah dua kali penyelenggaraan di Singapura (2022 dan 2023), AXEAN Festival tahun ini akan digelar di Bali. Gelaran ini akan berlangsung selama dua hari di Jimbaran Hub, Badung pada 28 dan 29 September.
Piyapong Muenprasertdee sebagai salah satu pendiri dan pemimpin tim AXEAN Festival mengatakan, gelaran ini ditujukan agar musisi dan grup musik dari Asia Tenggara dapat memperluas relasinya dengan dunia luar.
"Selalu menjadi visi kami untuk menjadikan AXEAN sebagai festival skala regional, mengubah negara tuan rumah setiap tahun, atau bahkan memiliki beberapa edisi yang lebih kecil di negara yang berbeda," kata Piyapong Muenprasertdee saat konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus.
“Alasannya berasal dari pengamatan kami bahwa sebagian besar pasar musik Asia Tenggara sangat domestik, atau hanya menerima artis barat atau k-pop ketika berbicara tentang artis internasional. Dengan demikian, jika kami dapat membantu artis domestik menyeberangi batas di wilayah ini, akan ada lebih banyak peluang bagi mereka untuk mengembangkan basis penggemar internasional,” lanjutnya.
Dengan visi tersebut, tidak mengherankan jika lineup fase pertama yang sudah diumumkan didominasi oleh grup musik dari negara kawasan Asia Tenggara. Sejauh ini, ada lebih dari 40 penampil dari 14 negara yang dipastikan bergabung.
Lima penampil asal Indonesia adalah Batavia Collective, Dialog Dini Hari, Skandal, Grrrl Gang, lightcraft, Skandal, dan Milledenials. Sementara, dari Singapura ada Josh Makazo, Linying, Rangga Jones, dan San & The Workshop.
Selanjutnya, dari Thailand ada Common People Like You, Gabe Watkins, LUST, mindfreakkk, dan VVAS. Sementara dari Filipina ada bird., crwn, Maki, Munimuni, dan Muri.
BACA JUGA:
Negara lain yang cukup banyak menyumbang penampil adalah Kamboja dengan M-Fatt, Norith & YuuHai, RuthKo, dam Vanthan.
Sementara, musisi lain yang juga hadir adalah At Adau (Malaysia), COTERIE (Australia), Funkindustry (Perancis), HARIKUYAMAKU (Jepang), I’mdifficult (Taiwan), Puman (Tiongkok), The Dinosaur’s Skin (Taiwan), The Hertz (Hong Kong), Tuimi (Vietnam), dan Uudee's Swashbuckling Dandies (Mongolia).
Pemilihan Bali sebagai lokasi penyelenggaraan AXEAN Festival juga punya pertimbangan matang. Sebagai destinasi wisata dunia, Bali dirasa tempat yang tepat untuk mengundang banyak pelaku musik dari berbagai penjuru dunia untuk datang.
“Setelah dua tahun berada di Singapura, kami merasa inilah waktu yang tepat untuk mencoba tempat baru, dan Bali sebagai surga tropis dengan berkembangnya kancah musik. Kami pikir ini adalah lokasi yang sempurna bagi artis, delegasi, dan pecinta musik,” pungkas Piyapong Muenprasertdee.