Bagikan:

JAKARTA - Caldera mencuri perhatian berkat cover “Rindu Lukisan” milik Ismail Marzuki yang ditampilkan di seri Netflix Gadis Kretek. Penyanyi dan penulis lagu Indonesia ini pun baru saja membagikan karya musik terbaru berjudul Rabun.

Ditulis oleh caldera bersama Heston Prasetyo yang juga duduk di kursi produser, “Rabun” membawa para pendengarnya menyelami perasaan cinta dan pandangan yang terburamkan karenanya.

Single terbaru dari musisi bernama asli Mutia Deviana ini diambil dari EP pertamanya berjudul ‘Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu’ yang akan segera dirilis tahun ini. Dibalut dengan nuansa musik bossa nova yang mendayu-dayu lengkap dengan penampilan vokal caldera yang menghanyutkan, “Rabun” terinspirasi oleh sebuah kisah dari sahabatnya sendiri.

“Suatu hari, sahabatku mengatakan bahwa ia sudah cukup untuk menunggu,” ujar caldera tentang inspirasi di balik lagu terbarunya. “Kali ini ia ingin bergegas maju dan meninggalkan perasaan yang tertinggal, yang pernah dititipkan kepada seseorang yang ternyata belum siap menampung perasaan dan kasih sayang dari orang lain. Sahabatku mengatakan bahwa melepaskan mungkin bisa jadi melegakan,” ujar caldera dalam siaran tertulis.

“Lagu ‘Rabun’ yang kutulis adalah bentuk lain dari cerita yang kuambil dari proses sahabatku menemukan jawaban dari pertanyaannya, yang ternyata selama ini ada di dalam dirinya sendiri,” tutup caldera.

“Rabun” menjadi karya pertama caldera di tahun 2024 setelah tahun 2023 yang penuh warna dalam perjalanan musik caldera. Berawal dari suara merdu caldera yang dapat terdengar di lagu “Hayya The Great” milik band Sore dalam album ‘Quo Vadis, SORE?’ yang dirilis pada Februari 2023.

caldera kemudian menggandeng Bilal Indrajaya di single “Semestinya” yang dirilis pada Mei 2023, sebelum akhirnya menarik perhatian lebih banyak penikmat musik Tanah Air lewat lagu “Rindu Lukisan” versinya yang ia bawakan kembali dengan Rei Naldy. Sejak dirilis, “Rindu Lukisan” versi caldera telah meraih lebih dari 1.2 juta stream di Spotify.