Bagikan:

JAKARTA - Talenta muda, Jesenn membawa warna baru sebagai penyanyi bergenre pop RnB. Ia kembali menyapa penggemarnya melalui single terbaru berjudul “Baik Adanya” setelah mengeluarkan “bahagia ya kamu” Maret lalu.

Lagu ini diciptakan Stefanus LJ dan Desmon Latif. Pria bernama lengkap Jason Gunawan ini juga turut terlibat dalam pembuatannya dengan memberi sedikit masukan.

“Saat menerima lagu ini, aku mendapat draft yang menurutku sudah oke. Hanya ada beberapa bagian pada verse yang aku ubah sedikit. Kalau dihitung, mungkin cuma 10% aku ikut terlibat di penulisannya karena memang lagunya sudah indah,” kata Jesenn dalam siaran tertulis.

Pengerjaan lagu ini tak memakan waktu lama bagi Jesenn dan tim, yang merampungkannya dalam waktu dua minggu. Namun, untuk video musik dan visual, ia mengakui butuh satu bulan karena banyak materi yang harus diselesaikan.

Dengan waktu pengerjaan yang tergolong cepat, solois kelahiran Cirebon, 28 Oktober 1997, ini bersyukur bahwa dia dibantu banyak pihak, terutama Barsena Bestandhi sebagai pengarah vokal, sehingga tidak menemui kendala yang berarti.

“Aku bersyukur bahwa proses pembuatan lagu ini berjalan dengan lancar. Salah satunya adalah bantuan Barsena sebagai pengarah vokal. Dia banyak menemukan gaya bernyanyi yang tidak pernah aku coba saat rekaman. Akhirnya, muncullah nada-nada yang manis dan sesuai untuk lagu ini,” tuturnya.

Meski masih tetap mengusung genre pop RnB di “Baik Adanya”, namun dari segi isi lagu, Jesenn merasakan ada perubahan. Jika single-single sebelumnya lebih banyak bicara tentang cinta, di sini, ia berbicara tentang kehidupan dan keresahan yang dirasakan anak-anak Gen Z.

“Di single kelima ini, aku sudah mulai menemukan ingin menjadi penyanyi yang seperti apa dan pesan yang ingin aku sampaikan ke para pendengarku. Tujuanku menjadi penyanyi adalah menyampaikan pesan yang kuat melalui laguku dan itu tertuang di “Baik Adanya” bahwa hari esok yang lebih baik akan selalu ada.”

Lebih jauh, Jesenn mengungkapkan bahwa lagu ini akan berbicara tentang masa depan karena ia tahu bahwa anak-anak muda sekarang sering kali memikirkan hari esok dengan kekhawatiran berlebihan.

“Aku tahu, orang-orang yang seumuran denganku saat ini seringkali overthinking terhadap masa depan. Nanti aku bakal jadi apa? Di masa depan, aku akan seperti apa, ya? Lagu ini berbicara bahwa hidup itu sudah diatur dan sesuai dengan porsinya masing-masing. Yang Di Atas sudah menyediakan waktu yang tepat untuk semua hal dalam hidup kita. Ini sekaligus menjadi pengingat bagi diriku sebagai seorang musisi bahwa semua sudah ada jalannya dan yang bisa aku lakukan hanya menjalani hidup dengan sebaik-baiknya," tandasnya.