Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi dan penulis lagu asal Inggris, Charlotte Emma Aitchison alias Charli XCX mengakui adanya kesulitan untuk diterima di industri musik negerinya sendiri.

Charli mengungkap bahwa dia tidak pernah merasa diterima di dunia musik Inggris selama tahun-tahun awal kariernya.

Salah satu kejadian tidak menyenangkan terjadi saat sedang mempersiapkan perilisan album studio keenamnya, “Brat”, baru-baru ini. Penyanyi 31 tahun itu mengatakan dirinya diperlakukan seperti “orang luar” dan ide-idenya dianggap kekanak-kanakan.

“Industri telah banyak berubah. Saya sudah lama diberitahu bahwa saya adalah orang luar dan saya tidak pernah benar-benar merasa diterima di dunia musik Inggris,” kata Charli XCX kepada The Observer.

“Pers telah mengabadikan narasi saya itu. Saya adalah gadis yang mengarungi musik underground dan pop, dan karena alasan tertentu, sangat sulit bagi sebagian orang untuk memahaminya.”

Namun begitu, Charli merasa nyaman ketika bekerja bersama PC Music, label rekaman yang didirikan oleh A.G. Cook dan berbasis di London.

“Setiap kolaborator yang pernah bekerja dengan saya pernah menganggap ide-ide saya konyol atau kekanak-kanakan, atau tidak fasih. Dibutuhkan beberapa orang yang mau berpikir drastis untuk mewujudkan ide-ide tersebut, dan itulah yang saya temukan di PC Music,” tuturnya.

Charli merasa penerimaan terhadap dirinya saat ini sudah lebih baik. Dia yakin bahwa zaman telah berubah, dengan idenya bisa lebih diterima.

“Saat ini, lebih dari sebelumnya, orang-orang memberi penghargaan pada ceruk tersebut,” kata Charli.

“Akhirnya, sepertinya baik-baik saja kalau aku menjadi diriku sendiri, dan tiba-tiba orang menyukainya. Senang rasanya akhirnya bisa diterima. Saya senang dengan jalan berliku yang telah saya tempuh.”