Bagikan:

JAKARTA - Oli Sykes mengungkap bahwa salah satu lagu dari album terbaru Bring Me The Horizon, “Post Human: Nex Gen”, berisi tentang kritik terhadap konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Lagu yang dimaksud oleh sang vokalis adalah track ketujuh yang berjudul “A Bullet w/ My Name On”, hasil kolaborasi dengan Underoath.

“Lagu ini secara keseluruhan merupakan kritik terhadap konflik Israel-Palestina,” kata Oli Sykes, mengutip NME, Senin, 3 Juni.

Sykes menyebut lagunya menyoroti dua hal, yaitu bagaimana orang-orang mengambil perspektif yang salah dan bagaimana para penguasa dunia menangani perang yang terjadi.

“Masyarakat mendiskusikan dan memandang isu-isu geopolitik melalui lensa menyalahkan dan membenarkan daripada perspektif empati dan keterlibatan emosional, biasanya dengan pemahaman yang sangat dangkal mengenai konflik tersebut,” ujar Sykes.

“Dan yang kedua adalah bagaimana perang itu sendiri ditangani oleh orang-orang yang berkuasa,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sykes menyebut “A Bullet w/ My Name On” mengambil sudut pandang korban perang dari konflik Israel dan Palestina.

“Lagu ini ditulis dari sudut pandang khayalan seorang korban perang, dan seluruh bagian yang berisi lirik tersebut dimaksudkan untuk merangkum rasa putus asa dan kemarahan,” kata Oli Sykes.

“Liriknya dipengaruhi oleh lokasi konflik dan makna keagamaannya, lebih dari keinginan saya untuk mengejutkan dan menyinggung perasaan,” lanjutnya.

“Ringkasnya, lagu itu dimaksudkan untuk mencerminkan emosi saya terhadap konflik dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, bukan kebencian saya terhadap JC yang besar. Saya mencoba melihat bagaimana dunia Barat tidak hanya gagal secara moral dalam menangani hak dan kemanusiaan warga Palestina dan Israel yang tidak bersalah, namun juga melanggengkan siklus kekerasan dan penderitaan. Terlebih lagi, hal ini menyoroti kenyataan tragis bahwa, dalam peperangan yang terjadi di kedua belah pihak, umat manusia yang sebenarnya sekarat, tidak bersalah kecuali dilahirkan di zona perang.”