Bagikan:

JAKARTA - Adikara bereksperimen dengan irama disko tahun 1980an lewat single barunya yang berjudul “Primadona”. Solois 23 tahun itu dengan baik meramu musik dan lirik yang membawa rasa nostalgia akan era kejayaan musik disko.

Aransemen musik dari “Primadona” dapat dinikmati layaknya musik disko tahun 1980an, dimana permainan bass dan drum saling mengikat. Sementara, ornamen dari gitar, synthesizer dan brass menjadi pemanis yang paling tepat.

Belum lagi, kejutan dihadirkan lewat permainan solo bass menjelang akhir lagu. Sesuatu yang langka untuk rilisan lagu pop dewasa ini.

Lewat "Primadona", Adikara menulis dan memproduseri karyanya sendiri. Dia juga memainkan gitar, synth, dan keyboard untuk untuk rekaman lagu ini. Sementara, drum diisi oleh Rayendra Sunito dan bass diisi oleh Taufan Wirzon.

“Seru ternyata, rekaman lagu sendiri dan kita juga yang memainkan alat musiknya,” kata Adikara soal proses rekaman lagu barunya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 29 Mei.

Adapun, lirik lagu “Primarona” terinspirasi dari pengalaman pribadi Adikara saat bertemu wanita idamannya di sebuah bar di Jakarta. Penyesalan pun didapatinya usai pertemuan tersebut berlalu.

“Soal cerita dari Primadona, gue yakin banyak yang sering mengalami apa yang gue alami, dan gue ingin lagu ini bisa mewakili para lelaki yang sering kurang percaya diri saat ingin berkenalan dengan perempuan dan berakhir dengan penyesalan,” ujar Adikara.

“Primadona” akan menjadi satu dari tiga materi yang akan masuk dalam album perdana Adikara yang akan dirilis. Dua lagu lain sudah dirilis terlebih dahulu, yaitu "Nirwana" dan "Katakan Saja".