JAKARTA - Setelah menggelar pentas penutup era Pop Seblay pada September lalu, Danilla kembali hadir dengan single terbaru berjudul Sarwa.
Ditulis oleh Danilla sendiri, Sarwa dibuat saat menjalani proses syuting film Losmen Bu Broto selama enam bulan di Yogyakarta pada tahun 2021 lalu.
Danilla mengatakan, proses penulisan Sarwa dilatari hal sedih yang pernah menimpanya. Lagu ini memuat falsafah ‘legowo’ dari masyarakat Jawa, sebuah penerimaan terhadap realitas tanpa patah.
“Pas menulisnya, gua membayangkan hal-hal sedih yang pernah menimpa gua. Sarwa sebuah pernyataan tentang perasaan legowo. Seperti tampilan visualnya, foto gua tanpa polesan kosmetik, yang bisa diartikan dengan ikhlas,” kata Danilla dalam keterangannya, Rabu, 15 November.
“Lagu ini datang telanjang tanpa ekspektasi apa-apa,” lanjut Danilla.
Berbeda dari album Pop Seblay yang menawarkan keriangan, Danilla ingin kembali dengan citra kelam yang sudah melekat pada suaranya sejak merilis album pertama di tahun 2014, Telisik.
Pemilihan Sarwa sebagai judul lagu, dimaknai sebagai kebutuhan untuk kembali ke warna yang kelam itu.
“Kalau hati sudah sakit, mending kita serahkan saja, entah sisi baik maupun buruk, taruh semuanya di atas meja. Jangan terlalu lama disimpan, karena begitu kita mampu melepaskannya, nanti pasti ada hal baru yang lebih menarik hadir menyambut,” kata Danilla.
Meski lagunya sudah ditulis sejak 2021 lalu, pengerjaan aransemen baru dilakukan pada pertengahan tahun ini. Sarwa menghadirkan aransemen orkestra tanpa piano yang dinilai bisa meresonansi karakter suara Danilla.
Danilla melakukan eksperimen lewat single barunya ini. Aldi Nada Permana ditunjuk sebagai penata musik. Namun, Lafa Pratomo masih duduk di bangku produser.
BACA JUGA:
Dirilisnya Sarwa diharap mampu memantik musikalitas Danilla ke depan dengan aura yang sinematis dan melodi bernuansa noir, puitis seperti awal.
Danilla juga disebut telah mempersiapkan beberapa materi untuk album yang akan dirilis selanjutnya.
“Lagu ini menjadi panggilan buat kalian yang terserang kepedihan mendalam untuk dapat mengikhlaskan semuanya. Gua pernah ada di posisi itu, dan begitu kita bisa menerimanya, segala sesuatu akan kembali baik- baik saja,” pungkas Danilla.