JAKARTA - Banyak warganet yang menganggap Kaesang Pangarep melakukan ghosting kepada Felicia Tissue. Anggapan itu berawal dari unggahan seorang teman Felicia bernama Kimberley yang menuliskan kekecewaannya karena Kaesang dinilai tidak memberi kejelasan setelah menjalani hubungan dengan Felicia selama lima tahun.
“Selama lima tahun Anda mengencani teman saya, membawanya ke hadapan publik dan membuat dia percaya bahwa dia satu-satunya untuk Anda. Lalu tanpa alasan, Anda mulai menghilang (ghosting) dari dia seakan dia tidak pernah berharga dalam hidup Anda.”
BACA JUGA:
“Jika Anda punya alasan, apa yang membuat Anda berpikir Anda punya hak untuk meninggalkan dia ketika dia selalu berada di sisi Anda selama ini?” tulis pemilik akun Instagram @kimberleyneo tersebut.
Ibunda Felicia, Meilia turut mengungkapkan beberapa janji yang diberikan Kaesang kepada anaknya. Karena itulah netizen menduga Kaesang telah melakukan ghosting.
Ghosting merupakan bahasa Inggris, dengan kata dasar ghost yang berarti bayangan atau hantu dalam bahasa Indonesia. Anak muda zaman sekarang sering menggunakan istilah ghosting dalam konteks hubungan.
Maksudnya, orang yang melakukan ghosting adalah orang yang menghilang atau menjauh secara tiba-tiba tanpa memberi tahu atau mengontak seseorang yang menerima ghosting. Ada sejumlah alasan orang melakukan ghosting dalam suatu hubungan. Bisa jadi, mereka sudah tak lagi ingin menjalin tali kasih, merasa bosan, tidak ingin diganggu, bahkan sudah memiliki tambatan hati yang baru.
Namun, Kaesang sudah memberikan klarifikasi bahwa hubungannya dengan Felicia sudah berakhir pada Januari kemarin. "Jadi sebenarnya aku sudah putus pertengahan Januari kemarin. Aku juga dimaki-maki, tapi yo wes lah, aku diem aja," kata Kaesang dalam video klarifikasi yang beredar di media sosial.
Fenomena ghosting seperti yang ditimpakan pada Kaesang Pangarep ternyata sudah dibikin Armada Band sebagai inspirasi lagu barunya yang berjudul Aku di Matamu. "Lagu ini tuh ceritanya tentang seseorang yang ditinggalkan dengan alasan yang tidak jelas. Tema lagunya tentang saat kita ditinggalkan seseorang yang kita sayangi, ngilang tiba-tiba kayak ghosting gitu kalau fenomena di era sekarang,” kata Mai waat wawancara eksklusif dengan Redaksi VOI, Kamis, 4 Maret 2021.
Aku di Matamu
Lagu Aku di Matamu dirilis dalam dua bahasa; Indonesia dan Korea. Ide untuk merilis lagu dua bahasa ini awalnya berasal dari Rizal Ketika sedang melakukan rekaman vokal. Berkolaborasi dengan Rizal untuk menciptakan lirik, Mai menyebut tema lagunya mengikuti fenomena ghosting yang sedang popular di media sosial saat ini.
"Mungkin saja dia nggak ngomong karena ada sesuatu hal yang nggak bisa dikasih tahu. Jadi tugas kita cukup doain saja. Pesan moralnya jangan langsung berburuk sangka karena kita nggak tahu kondisi sebenarnya seperti apa,” kata Mai.
Andit berharap lagu ini bisa diterima oleh pecinta musik Indonesia. "Kalau kita sih penginnya di semua lagu Armada termasuk lagu ini bisa membawa manfaat buat orang banyak. Semoga yang mendengarkan bisa terhibur. Bisa mewakili perasaan masing-masing orang yang mendengarkan, related sama kehidupannya juga,” ujar Andit.