JAKARTA - Berdiri pada tahun 2000 dengan nama demajors Independent Music Industry (dIMI) di Jakarta, demajors merayakan perjalannya selama 24 tahun sebagai label rekaman yang terus mendukung ekosistem musik nasional.
David Karto sebagai Pendiri demajors Record menyebut perjalanan lebih dari dua dekade ini sebagai sebuah pembelajaran yang tidak pernah berakhir.
“Di usia dewasa 24 tahun ini, demajors masih terus belajar untuk menjaga keberlangsungan ekosistem musik Indonesia kedepannya,” kata David Karto saat jumpa pers di Kantor demajors di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret.
Di era digital seperti saat ini, demajors juga masih konsisten memproduksi rilisan fisik dari karya-karya musisi Tanah Air.
BACA JUGA:
Dengan produk utamanya yang berupa cakram padat digital dan piringan hitam, demajors berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan distribusi bersama jaringan edar resminya yang sudah tersebar sebanyak 21 outlet di seluruh Indonesia hingga Malaysia.
Hal ini dilakukan sebagai perwujudan misi demajors untuk menjadi bagian dari pengarsipan musik Indonesia yang berkualitas dalam perilisan rekaman musik, tentunya melalui proses kurasi yang tepat.
Pencapaian rilisan musik demajors dalam enam bulan terakhir dapat dilihat melalui ajang AMI Awards 2023. Dua album berhasil meraih penghargaan, yaitu untuk kategori Artis Jazz Terbaik yang dimenangkan oleh Indra Lesmana lewat album Do The Math dan kategori Album Rock Terbaik yang dimenangkan oleh band punk rock asal Bogor, The Jansen lewat album Banal Semakin Binal.
Prestasi yang sudah dicapai tidak luput dari dukungan seluruh ekosistem musik Indonesia. Oleh karenanya, demajors menyampaikan terima kasihnya kepada para musisi, manajemen artis, promotor musik, media massa, mitra kerja dan sponsor, toko rekaman juga outlet, serta seluruh pendengar musik Indonesia.