Nyanyian Kecak Jadi Inspirasi Jeremy Zuckerman Garap Soundtrack Avatar: The Last Airbender
Pertunjukan kecak (Instagram @uluwatu_kecakdance)

Bagikan:

JAKARTA - Komposer asal Amerika Serikat, Jeremy Zuckerman menyebut bahwa kecak menjadi inspirasinya saat menggarap soundtrack untuk Avatar: The Last Airbender.

Adapun, kecak merupakan akapela (nyanyian tanpa iringan instrumen musik) tradisi Bali yang ditampilkan bersama tarian.

Soundtrack yang dimaksud adalah musik yang diputar di akhir film, saat kredit akhir ditampilkan. Musik ini sudah dipakai sejak Avatar versi animasi hingga live action.

“Kredit akhirnya terinspirasi dari monkey chant Indonesia (kecak). Ada seperti ‘cak cak cak cak cak’. Kemudian dilapisi dan disesuaikan lagi. Sesuatu yang gila bisa kamu buat dari itu. (Saya) benar-benar terinspirasi olehnya,” kata Jeremy Zuckerman, melansir kanal Youtube Avatar The Last Airbender.

Dalam soundtrack tersebut, memang terdengar jelas bahwa kecak menjadi inspirasi. Dimulai dari awal lagu dengan dua pola nyanyian yang dimainkan secara interlocking (saling mengisi) dan diiringi perkusi.

Kemudian, pola baru dinyanyikan untuk mengiringi melodi dari instrumen aerofon. Menjelang akhir lagu dua pola awal kembali dinyanyikan.

Sebagai informasi, kecak yang kemudian lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai tari kecak merupakan salah satu pertunjukan yang populer bagi wisatawan yang berkunjung di Bali.

Dalam praktiknya, pola dalam kecak lebih variatif jika dibandingkan soundtrack Avatar: The Last Airbender. Selain itu, pola-pola yang dimainkan juga sangat dinamis.