JAKARTA - Perayaan 50 tahun God Bless masih terus berlanjut. Setelah merilis album dan menggelar konser tahun lalu, perjalanan lima dekade Achmad Albar cs dihadirkan dalam sebuah pameran yang digelar oleh Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency).
Pameran ini digelar di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat dan resmi dibuka hari ini, Jumat, 16 Februari. Pameran akan berlangsung hingga 1 Maret, dan pengunjung bisa datang dan melihat berbagai koleksi dan dokumentasi God Bless pukul 9.30 hingga 20.00 WIB setiap harinya.
Achmad Albar menyebut ada banyak koleksi dari setiap personel God Bless yang dihadirkan dalam pameran. Selain itu, ada juga beberapa foto dan video dokumentasi yang dihadirkan oleh tim kurator yang diketuai Ezekiel Rangga selaku Exhibition Director.
“Sebagian memang dari personel masing-masing, jadi ada beberapa seperti kostum, alat musik, sampai ke mixer punya Ian, mixer kuno itu,” kata Achmad Albar saat konferensi pers di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat.
“Sebagian lagi ada dari Rangga sama Acong (tim kurator) yang sudah bersusah payah keliling mencari apa yang bisa didapat,” sambungnya.
Dengan digelarnya pameran ini, Achmad Albar merasa apa yang dilakukan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui BLU Museum dan Cagar Budaya sebagai langkah nyata dalam mendukung musik Indonesia.
“Saya bersyukur sekali mereka punya perhatian khusus untuk musisi-musisi atau untuk grup Indonesia. Mudah-mudahan kedepannya akan lebih memperhatikan lagi,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Mahendra selaku Plt. Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya menyampaikan harapannya agar pameran ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta musik Tanah Air, terutama untuk anak muda. Ia menyebut banyak kisah inspiratif yang dihadirkan dalam pameran.
"God Bless adalah simbol keberanian dan keteguhan dalam dunia musik. Mereka telah menginspirasi jutaan penggemar dengan musik mereka yang kuat dan penuh semangat," kata Achmad.
Ezekiel Rangga menambahkan, apa yang dihadirkan sebagai momen langka untuk memperlihatkan warisan musik Indonesia sekaligus memberi perspektif baru dari pameran lain yang pernah ada sebelumnya.
"Pameran ini adalah kesempatan langka untuk merayakan warisan musik rock di Indonesia. Kami akan menampilkan perjalanan cerita 50 tahun God Bless dengan cara dan gaya yang berbeda dari pameran-pameran yang pernah ada sebelumnya,” ujar Rangga.
Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun juga dilengkapi dengan festival musik yang berlangsung mulai 24 Februari hingga 1 Maret. Festival ini siap menampilkan penyanyi dan grup yang akan mempersembahkan tribute khusus, serta penampilan penutup oleh God Bless.
BACA JUGA:
Berikut jadwal festival musik Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun:Sabtu, 24 Februari: IdgitafMinggu, 25 Februari: /rif dan L’treesSenin, 26 Februari: Saint Loco dan RumahsakitSelasa, 27 Februari: For Revenge dan Sir DandyRabu, 28 Februari: Ras Muhammad dan Saint DismassKamis, 29 Februari: The Sigit, Tanah Air Project dan SisiliarJumat, 1 Maret: God Bless
Festival musik ini akan berlangsung pukul 16.00-21.00 WIB setiap harinya. Partisipasi mereka merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap sejarah dan kontribusi besar God Bless terhadap dunia musik Indonesia.