Sama-Sama Asli Garut, Voice of Baceprot Dapat Dukungan dari Yovie Widianto: Semangat Asgardian!
Voice of Baceprot (Instagram @voiceofbaceprot)

Bagikan:

JAKARTA - Voice Of Baceprot (VoB) mengungkap impresi mereka setelah bertemu secara langsung dengan Yovie Widianto. Mereka bertemu saat Marsya (vokal, gitar), Widi (bass) dan Siti (drum) menyambangi Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI).

Meski kenal baik dengan Yovie Widianto dan karya-karyanya, para personel VoB yang lahir dan besar di Garut, Jawa Barat justru mengaku baru mengetahui pentolan Kahitna itu berasal dari daerah yang sama dengan mereka.

“Sebagai trio kampung yang sering dikatai bawel, rebell dan keras kepala, nyatanya kami sering spontan menyahut ribut ‘iyaa, apaa’ manakala mendengar lagu ‘Cantik’ nya @kahitna karena merasa tersindir dengan telak,” tulis Voice of Baceprot dalam unggahan Instagram, dilihat Selasa, 13 Februari.

“Cupunya, kami baru ngeh kalau kang @ywpiano (Yovie Widianto) yang kami temui di kantor FESMI kemarin adalah penciptanya. Betapa bangganya kami saat diberi tahu kalau ternyata beliau juga Asgardian (asli Garut bukan jadi-jadian),” sambungnya.

Melihat pernyataan juniornya, Yovie menyerukan dukungan dan rasa bangga kepada Marsya, Widi dan Siti.

“Semangat Asgardian!! Bangga pada prestasi @voiceofbaceprot. Maju terus!” tulis Yovie Widianto dalam kolom komentar.

“Hatur nuhun (terima kasih) Kang! Semoga bisa bertemu lagi. Segera,” balas Voice of Baceprot.

Saat menyambangi FESMI, para personel VoB tidak hanya menemui Yovie Widianto selaku Ketua Umum. Mereka juga bertemu langsung dengan Endah Widiastuti selaku Direktur Pelatihan dan Pemberdayaan, serta Panji Prasetyo selaku Direktur Hukum.

“Di sana, kami juga bertemu-peluk dengan Teh Endah yang memperlakukan kami seperti adik sedarahnya sendiri. Sudah cukup lama kami juga mengagumi karya-karya dan concern-nya tentang isu lingkungan,” tulis VoB.

“Bersama Mas Panji @panji1112 yang tak kalah ramah dan bersahabat jadilah kami larut dalam obrolan yang hangat dan berisi,” sambungnya.

“Dari mereka kami semakin mengerti, betapa rentanya hidup dan kekaryaan musisi tanpa mengerti hukum, tanpa payung pelindung. Karenanya, melalui Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) @fesmi.id kami tengah serius mempelajarinya. Mari sehat berkarya. Dalam karya yang sehat terdapat kerjasama yang saling membahagiakan, bukan saling membinasakan.”