JAKARTA - Kangen Band debut di industri musik nasional dengan merilis album Tentang Aku, Kau & Dia pada tahun 2007. Masuknya Dodhy cs ke industri didahului lagu-lagu mereka yang mulai digandrungi dan banyak diputar di angkutan umum di Lampung.
Namun, Dodhy sebagai pentolan Kangen Band menyebut para personel sebenarnya belum siap terjun ke industri musik nasional saat itu. Ia menyebut Kangen Band debut prematur.
Saat menjadi tamu di kanal YouTube Dewa Budjana, Dodhy menceritakan bagaimana rekaman pertama di Jakarta untuk album debut harus mengalami banyak kendala. Banyak personel yang secara teknis belum mampu menjalani sesi rekaman.
“Waktu di Lampung kan kita isi drum pakai midi. Kemudian, pas disuruh rekaman, si drumer ini agak keteteran karena belum pernah nyoba rekaman live. Ternyata kita udah nungguin semalam suntuk nggak kelar-kelar, akhirnya kita mutusin buat pakai joki aja,” ungkap Dodhy, melansir kanal YouTube Dewa Budjana, Rabu, 24 Januari.
Selain drum, Kangen Band juga harus dibantu session player untuk mengisi instrumen kibor dan gitar akustik.
BACA JUGA:
Tidak hanya di dalam studio rekaman, Dodhy juga mengalami kesulitan ketika harus tampil di depan publik. Penampilan awal Kangen Band di atas panggung diakui belum layak.
“Manggung masih berantakan, wah ancur lebur itu,” ucap Dodhy.
Dodhy yang menginisiasi Kangen Band mengatakan bahwa personel awal Kangen Band memang belum punya pengalaman tampil sebelumnya. Dia mengaku tidak memperhitungkan kemampuan teknis saat membentuk Kangen Band.
“Dulu itu aku punya band, dan (personel) bandnya itu bukan mereka. Jadi aku punya band, terus aku tunjukin laguku, bandku itu nggak suka sama lagu-laguku. Katanya norak lah dan segala macam, aku malah diledekin. Jadi, opsiku kedua itu nge-hire teman-temanku sendiri, teman nongkrong. Aku ajarin satu-satu. Pemain kibor aku ajarin, pemain bass aku ajarin,” tutur Dodhy.
“Mereka itu memang prematur. Mereka itu jadi artis tapi belum siap. Waktu itu pengalaman main musiknya masih sedikit,” lanjutnya.
Gitaris Kangen Band itu juga mengaku beberapa kali tidak dipanggil kembali oleh penyelenggara konser setelah melihat penampilan mereka.
Namun begitu, Dodhy dan personel lain terus belajar untuk bermusik, hingga akhirnya rekaman album kedua, Bintang 14 Hari (2008) diisi oleh semua personel.
“Tapi memang pada waktu itu kita belum bisa main band, makanya itu prematur. Dia itu band nggak sengaja, tiba-tiba meledak tapi belum siap buat main. Mau kita ganti yang profesional, tapi kita dari kampung bareng-bareng, ya mau nggak mau kita tahan lah. Akhirnya kita belajar bareng lah, dan bertahan dengan terpaan-terpaan itu,” pungkas Dodhy Kangen Band.