Bagikan:

JAKARTA - The Changcuters masih mempertahankan gayanya selama 19 tahun. Band asal Bandung ini dikenal dengan lima pria yang tampil energik di atas panggung dengan setelan necis.

Bagi band yang debut pada pertengahan tahun 2000an, penampilan The Changcuters memang berbeda dari band lain sezaman. Gaya mereka terbilang nyentrik dan seperti musisi tahun 1960an.

Namun, Tria menyebut, tampil berbeda adalah kunci dari The Changcuters. Menurutnya, perbedaan adalah kodrat dari manusia di dunia ini.

“Ada satu hal yang kita mau kasih tahu, bahwa belakangan ini isunya tuh kita lihat banyak orang kurang percaya diri untuk tampil beda, mungkin karena di-bully. Padahal satu-satunya persamaan manusia, kita semua beda, jadi kenapa harus diributin,” kata Tria, vokalis The Changcuters di Gatot Subroto, Jakarta Selatan baru-baru ini.

The Changcuters juga punya alasan kenapa masih mempertahankan gayanya sampai saat ini. Mereka percaya diri bahwa tampil beda bukanlah suatu permasalahan, justru menjadi nilai tambah bagi citra band.

“Kalau masalah soal konsistensi, kembali lagi ke proses berikutnya. Kalau lu udah percaya diri, lu udah bisa konsisten. Tapi kalau belum konsisten, berarti belum percaya diri,” ujar Tria.

“Jadi, kita jalanin bukan untuk sekedar mencari pengakuan. Tapi kalau The Changcuters hasilnya bisa menjadi band yang beda, ya berarti bagus. Kita memang kayak gini kok. Kita udah percaya diri sama apa yang kita punya,” sambungnya.

Sebagai informasi, The Changcuters baru-baru ini merilis single berjudul Memang Beda. Lagu ini muncul atas keresahan Tria cs atas pudarnya makna dari sebuah perbedaan.

The Changcuters melihat banyak manusia saat ini cenderung memaksakan diri untuk menjadi sama antara satu dengan lainnya. Padahal, perbedaan adalah realitas yang ada sejak manusia itu dilahirkan. Bahkan perbedaan dapat membawa manusia pada suatu kebahagiaan.