JAKARTA - Menurut sebuah studi baru, DJ perempuan memainkan pertunjukan dua kali lebih banyak dibandingkan DJ laki-laki.
Studi dari perusahaan teknologi musik A2D2, yang dilakukan dengan menggunakan data dari DJ Mag’s Top 100, mengungkapkan perempuan mungkin harus bekerja dua kali lebih keras dari laki-laki untuk mencapai pengakuan yang sama dengan mereka.
A2D2 melaporkan, meskipun hanya 11 artis perempuan yang muncul dalam daftar tersebut, mereka mencakup 40 persen dari 10 DJ dengan pekerja paling keras.
“Menggali lebih jauh pada data, kami mengidentifikasi bahwa rata-rata DJ perempuan tampil hampir dua kali lebih keras dibandingkan pria dalam daftar,” bunyi penelitian A2D2.
“Rata-rata jumlah pertunjukan untuk seorang DJ laki-laki adalah 13 pada tahun 2023, sedangkan rata-rata DJ perempuan adalah 23, perbedaan yang cukup besar. Hal ini menunjukkan tekad mereka untuk berhasil dalam industri yang secara historis didominasi oleh laki-laki,” lanjut laporan tersebut.
Data tersebut juga menentukan bahwa house dan techno adalah genre paling dominan di Inggris selama 2023. Sementara itu, popularitas DJ Jerman dan Belgia mengalami peningkatan.
BACA JUGA:
Perusahaan teknologi musik tersebut mengatakan, analisis mereka “lebih lanjut mengidentifikasi dominasi house dan techno di lanskap EDM Inggris karena lebih dari sepertiga DJ yang dianalisis berspesialisasi dalam lagu-lagu yang berdebar-debar ini.”
DJ dan produser Jerman Claptone terbukti menjadi DJ yang paling pekerja keras pada tahun 2023 dengan 94 pertunjukan di 33 negara berbeda, dengan rata-rata satu set setiap empat hari.
DJ bertopeng ini berspekulasi akan bekerja dengan berbagai DJ untuk memainkan banyak pertunjukan di seluruh dunia pada waktu yang bersamaan.