Bagikan:

JAKARTA - Dalam sesi wawancara di kanal YouTube Musikeli beberapa waktu lalu, The Kuda menceritakan proses unik lahirnya EP (album mini) Mystery Torpedo (2011) mulai dari pra produksi hingga pasca-produksi.

"Iya soalnya waktu itu saat 2010 berhubung kita pada enggak punya uang ya, bujet buat recording pas-pasan, jadinya cari-cari nih studio rekaman yang bisa live recording di Bogor. Dapatlah Studio 77," ucap Idam, gitaris The Kuda.

"Hubungi orang studio-nya lah. Kita mau booking satu jam aja bisa enggak ya. Soalnya kan studio kalau satu shift-nya aja 7-8 jam kan. Dan untungnya bisa," lanjutnya.

Setelah itu, Idam menambahkan, proses rekaman tersebut memakan waktu yang sangat singkat kurang lebih lima belas menit saja.

"Pada akhirnya kita take. Lah beres. Cuma 15 menit. Ya sudah sisanya kita ulang-ulang aja lagi. Kita dapat 10 lagu. Emang lagunya pendek-pendek banget sih," jelasnya.

Tak sampai di situ, semua hasil mixing lagu-lagu di EP itu pun dikerjakan hanya bermodalkan headset dan komputer di warnet.

"Terus, proses mixing-nya juga lucu sih. Karena kita enggak punya speaker yang bagus. Jadi, pokoknya kita mixing di warnet cuma pake headset dan itu pun mati sebelah. Dan akhirnya ya sedapatnya aja ya," imbuhnya.

Selain itu, Adipati menyampaikan, distribusi rilisan tersebut hanya disebarkan melalui teman-teman di media sosial personel masing-masing.

"Proses penyebarannya juga kocak sih. Jadi satu-satu teman kita di media sosial kita suruh dengarkan lagu kita. Ada yang enggak kenal, kita kirim aja link-nya tuh. Beberapa hari kemudian, kita dapat sms gitu pada banyak yang minta di kirim rilisan fisiknya. Kita iya kan tuh," tutur Adipati.

"Pada akhirnya ya kita beli CD kosong, terus kita kasih harga 15 ribu. Kumpulan lagunya di masukkan di CD itu. Terus kita kirim," pungkasnya.