JAKARTA - Bassis Bintang Indrianto merilis album terbarunya yang bertajuk Bintang Indrianto’s Blue Fire Project pada 24 Februari sebagai lanjutan kerja samanya dengan label rekaman demajors.
Blue Fire Project adalah oleh-oleh Bintang Indrianto dari Banyuwangi, yang selama tiga tahun terakhir ia singgahi setiap bulannya. Sekaligus, jadi eksplorasi tanpa batas dari sang musisi.
“Blue Fire Project bisa ada karena Jazz Gunung. Selama empat tahun saya ada di lingkungan event tersebut," kata Bintang dalam keterangannya.
"Ketika kebagian untuk event yang di Ijen, Banyuwangi, saya merasa rugi kalau tidak berkolaborasi dengan musisi tradisi setempat."
Hasilnya, sejumlah trek tercipta. Salah satunya, Gandrung Sewu yang terinspirasi oleh keindahan seribu patung manusia menari Gandrung, tarian khas Banyuwangi yang mengekspresikan rasa syukur pasca panen.
Untuk produksi rekaman, Gandrung Sewu dan trek-trek lainnya, dilakukan secara swadaya oleh Bintang di kawasan sanggraloka Jiwa Jawa, di lereng gunung Ijen.
Berbagai instrumen khas musik Banyuwangi yang hadir dalam rekaman dimainkan oleh salah satu talenta musik setempat bernama Andori.
BACA JUGA:
Ajang pencarian bakat dan klinik musik dengan musisi muda setempat, yang didukung oleh Jazz Gunung, mempertemukan Bintang dengan talenta muda seperti Roby Aghani dan Andre Pujianto.
Permainan gitar Roby dan vokal Andre hadir dalam komposisi penutup bertajuk Jiwa Jawa. Sementara itu, kibordis Imam Garmansyah berkontribusi dalam komposisi bertajuk Riko, yang dalam bahasa asli Banyuwangi, Osing, berarti ‘kamu’.
Album Bintang Indrianto’s Blue Fire Project sudah bisa didengarkan di seluruh digital streaming platform dan CD-nya bisa didapatkan melalui jaringan edar demajors.