JAKARTA - Trio dream pop Singdawa melepas dua single sekaligus, Kalla dan Galih. Dua lagu terpisah dengan tema lirik dan warna musik yang berkaitan.
Ada sebuah diskusi yang terjadi antara masing-masing lirik pada dua lagu ini. Keduanya dipersonifikasikan bagai 'anak kembar' yang melakukan perenungan atas hidup masing-masing.
Terpapar jelas proses pemikirannya, dialogis, hingga menawarkan sebuah konklusi. Berangkat dari baris lirik dalam Kalla yang memunculkan layaknya hidup setiap manusia, yakni problematika.
Walau atmosfer puitis sangat kental dalam lirik kedua lagu tersebut, tapi maknanya begitu telanjang dan jujur.
Kadang, konklusi dari banyak problem adalah berdamai, mengambil jalan tengah, tanpa keriuhan, dan legowo dengan menghilang.
"Berat? Bisa jadi iya, bisa juga tidak karena begitulah realitas kita ketika menjalani hidup," kata Singdawa dalam keterangannya.
BACA JUGA:
"Perwakilan dua sosok kembar Kalla dan Galih, selalu terjadi kok di pemikiran kita," lanjut mereka.
Seakan ingin ikut menyeret pendengarnya untuk turut terlibat dalam dialog, Reza (gitar, vokal), Aldhan (kibor, vokal), dan Nessa (sampler, vokal) dengan cerdas menghantui mereka tanpa mereka merasa terganggu.
Puitis, kontemplatif, begitu heavy. Semua dibalut dalam musikalitas yang spacy khas dream pop.