Powerslaves Lanjutkan Misi Penyelamatan Karya Lama dengan Merilis Ulang Lagu <i>Sisa</i>
Powerslaves (Dok. Powerslaves)

Bagikan:

JAKARTA - Misi penyelamatan karya-karya lama ke dalam format digital kembali digaungkan Powerslaves. Bukan sekadar slogan, legenda rock asal Semarang yang digawangi Heydi Ibrahim (vokal), Anwar Fatahillah (bass), Wiwiex Soedarno (kibor), dan Agung Yudha (drum) ini merilis versi baru dari lagu Sisa pada 15 Januari kemarin.

Versi orisinal lagu Sisa ada di dalam album kedua Powerslaves, Metal Kartun, yang dirilis pada 1996. Lagi ini bercerita tentang kisah cinta seorang musisi dengan pasangannya yang ambisius dan bekerja selama tujuh hari dalam seminggu. Tidak ada satu hari pun yang tersisa untuk si musisi itu.

“Ide lagu ini datang usai melihat kesibukan orang-orang yang bekerja di kantor setiap hari, berangkat pagi-pagi subuh dan pulang tengah malam. Sementara kita (musisi) bisa ngopi-ngopi sampai pagi menjelang siang. Itulah mengapa lirik awalnya berbunyi; ‘Secangkir kopi di pagi ini’,” Wiwiex Soedarno, penulis lagu, mengungkap inspirasi di balik terciptanya Sisa.

Sang kibordis melanjutkan, proses penulisan versi orisinal lagu Sisa bermula ketika dia sedang duduk di teras belakang rumah kontrakan, membawa gitar akustik dan ditemani secangkir kopi.

“Mulailah saya memainkan chord G…C…D… berulang-ulang sambil bersenandung. Dan setelah menemukan nada yang enak, keluarlah kalimat pertama dengan nada itu. ‘Secangkir kopi di pagi ini…sambut hari yang indah’ akhirnya saya selesaikan proses dasar sambil corat-coret di secarik kertas,” kenang Wiwiex Soedarno.

“Sayangnya kertas itu hilang ke mana ketika kami semua pindah dari rumah kontrakan itu di Bintaro Jaya,” lanjutnya.

Dalam sesi soundcheck di salah satu kota saat Powerslaves menjalani tur album pertama, Metal Kecil (1995), Gumilang Ramadhan - produser sekaligus manajer Powerslaves saat itu - bertanya soal ketersediaan lagu baru untuk album kedua mereka. Tanpa menunggu lama, Wiwiex menekan tuts kibornya dan memainkan lagu tersebut berdasarkan notasi-notasi awal yang dia dapatkan saat duduk di teras rumah kontrakan tadi.

Tidak percuma, lagu itulah yang akhirnya dipilih label rekaman Warner Music Indonesia sebagai single jagoan album Metal Kartun.

Sementara itu, untuk versi baru yang diberi judul Sisa (Remastered), aransemennya tidak mengalami perombakan signifikan selain sedikit diubah ke versi live. Sedangkan dari sisi sound, tetap disesuaikan dengan zaman.

Lantas apa yang membuat para penyuka musik rock harus mendengarkan versi baru lagu Sisa ini?

“Lagu ini enak didengarkan di mana aja. Di mobil sambil jalan, melalui telepon genggam sambil nongkrong sama teman, live di kafe ataupun panggung besar. Bakal berasa dalam suasana yang berbeda-beda karena ada sensasi sound kibor yang membawa kita ke ruang yang lain dalam musik rock. Di sini, sound distorsi tidak begitu dominan. Tapi soul musik rock-nya tetap berasa,” Wiwiex mencoba meyakinkan penggemar.

Single Sisa (Remastered) sudah tersedia di berbagai platform musik digital; Apple Music, iTunes, Spotify, Joox, Deezer, Langit Musik, TikTok, dan Amazon Music.