Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah memberikan insentif motor listrik Rp7 juta pada tahun 2024, namun untuk tahun depan insentif tersebut masih belum ada kejelasan.

Sebelumnya, menanggapi akan berakhirnya insentif di tahun 2024 ini, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyampaikan kabar baik perihal kelanjutan program insentif dalam pembelian sepeda motor listrik tahun depan.

"Insyaallah ada," katanya, ketika ditanya mengenai perpanjangan program insentif motor listrik tahun 2025 usai pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Rabu, 30 Oktober.

Terkini, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, mengaku sampai saat ini belum ada anggaran untuk insentif motor listrik, tapi akan melihat alokasi anggaran tahun depan, apakah menungkinkan untuk melanjutkan program subsidi.

"Sementara belum ada anggarannya, tapi saya kira kalau bisa nanti pada 2025 ada penyesuaian anggaran yang memang dialokasikan untuk Kemenperin, untuk insentif pembelian motor listrik saya kira bagus," kata Agus Gumiwang, saat ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.

Seperti diketahui, insentif motor listrik telah diberikan sejak tahun 2023 lalu dan berlanjut hingga tahun ini. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), kuota tahun ini sebanyak 50 ribu unit.

Untuk mendapatkan bantuan insentif tersebut hanya bisa digunakan satu kali pembelian motor listrik, dan berdasarkan data nomor induk kependudukan.

Seperti diberitakan VOI sebelumnya, Menperin juga berencana untuk melakukan penambahan kuota untuk insentif motor listrik. Ia mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari hilirisasi.

"Kalau ada penambahan anggaran, kami tambahkan karena itu (program subsidi motor listrik) bagus," ungkapnya.

Adapun pagu anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk 2025 dipatok sebesar Rp2,5 triliun, yang mana angka itu menurun.

Akibat penurunan anggaran itu, Kemenperin harus melakukan penyesuaian dengan program-program yang ada. Termasuk, penyaluran subsidi motor listrik.

"Saya enggak mengeluh (anggaran menurun), tetapi memang faktanya seperti itu. Jadi, harus ada penyesuaian dengan program-program yang menjadi prioritas," pungkas Agus.