JAKARTA - Sepeda motor listrik kini menjadi incaran banyak masyarakat. Dengan banyaknya produsen lokal turut berperan memproduksi sepeda motor listrik, pilihan akan kendaraan ramah lingkungan jadi kian banyak.
Salah satu perusahaan lokal yang berhasil menciptakan kendaraan roda dua bebas emisi adalah Studio Motor Electric Vehicle (SMEV), yang baru saja merilis dua model terbarunya.
SMEV memperkenalkan dua model unggulannya, yaitu EM-1 dan EM-T, yang menawarkan performa impresif untuk memenuhi kebutuhan para pengguna.
“SMEV merupakan hasil dari riset panjang untuk menghadapi tantangan dunia elektrifikasi yang terus berkembang. Kami merancang, membuat, dan memproduksi kendaraan listrik yang disesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan berkendara masing-masing individu," ungkap Donny dalam keterangan resminya pada Senin, 24 Juli.
Bukti nyata dari pendekatan personalisasi ini terlihat dari ajakan pihak pabrikan kepada konsumen untuk ikut serta dalam proses perakitan motor dan menyesuaikannya dengan gaya berkendara masing-masing.
"Donny menambahkan, "Mulai dari pilihan warna, penyesuaian ergonomis jok dan setang hingga peningkatan performa yang terintegrasi dengan teknologi."
SMEV EM-1 dirancang sebagai sepeda motor listrik untuk penggunaan perkotaan. Ditenagai oleh dinamo listrik berkekuatan 3.000 watt, motor ini mampu mencapai kecepatan maksimal 105 km/jam.
EM-1 dilengkapi dengan baterai li-ion cell dari LG berdaya 72V40Ah, yang memungkinkan motor ini menempuh jarak hingga 110 km sekali pengisian daya, cocok untuk mobilitas sehari-hari.
Sementara itu, EM-T adalah sepeda motor listrik yang didesain khusus untuk penggunaan di jalur off-road. Dengan dinamo 4.000 watt yang kuat, motor ini mampu mengatasi medan berbukit dengan torsi yang optimal.
Untuk memenuhi keinginan pelanggan, SMEV juga menyediakan electrical kit bagi pengendara yang menginginkan performa maksimal pada EM-1 dan EM-T.
Namun, karena motor ini dikustomisasi sesuai dengan preferensi konsumen, harganya tidaklah murah. SMEV menawarkan kedua model ini mulai dari Rp75 juta On The Road.
BACA JUGA:
Harga ini memang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Rakata MX8 yang dijual sekitar Rp54 jutaan. Meski demikian, harga keduanya masih lebih terjangkau dibandingkan dengan Nusa Khatulistiwa yang mencapai Rp140 juta.