JAKARTA - Jeep merupakan salah satu dari sekian merek otomotif yang berencana memperluas lini EV secara global. Usai meluncurkan Avenger dan Wagoneer S dalam lini kendaraan nol emisinya, pabrikan di bawah payung Stellantis ini berniat menghadirkan Recon dalam wujud listrik murni.
Disitat dari laman Electrek, Senin, 30 Desember, Recon EV tertangkap kamera sedang mengisi daya. Kemungkinan model yang sedang diuji coba merupakan versi mendekati produksi karena minimnya stiker kamuflase.
Gambar terbaru dari akun Instagram @kindelauto, menampilkan Recon EV dalam wujud produksi yang sedang diisi daya dalam stasiun EVgo.
Terlihat dari belakang, mobil ini memiliki tampilan yang hampir mirip seperti Ford Bronco dengan pilar terakhir terlihat kokoh dan mengotak sekaligus mencerminkan identitas dari Jeep.
Sebelumnya juga, mobil ini memperlihatkan bagian depan dengan lampu LED berpola kotak dengan grill ditutupi kamuflase. Desain sampingnya juga terlihat kokoh namun tampak cocok sebagai kendaraan dalam perkotaan.
BACA JUGA:
Sebelumnya, merek otomotif dari Amerika Serikat (AS) ini juga mengindikasikan SUV tersebut akan terinspirasi dari model Wrangler yang ikonik dengan menonjolkan unsur offroad, salah satunya memiliki opsi pintu dan jendela yang bisa dilepas.
Tidak hanya tampilan luar, bagian interior juga terlihat kokoh dengan dasbor dan setir kemudi lebih kaku dengan sistem Selec-Terrain yang menjadi ciri khas Jeep.
Dalam foto tersebut, bagian kabinnya dihiasi oleh pilihan mode “Rock” dan “Lumpur” pada sistem traction interface. Sementara itu, ada kemungkinan opsi pilihan lainnya seperti Snow, Sport, dan Tow juga akan dihadirkan.
Sama seperti Wagoneer S, Jeep Recon EV didasarkan pada platform STLA Large dengan penyetelan suspensi independen sepenuhnya.
SUV bergaya lima pintu ini akan diproduksi di Toluca Car Assembly, Meksiko yang diharapkan dapat debut di pasar Amerika Serikat (AS) pada awal 2025 mendatang dengan harga mulai dari sekitar 60.000 dolar AS (Rp969,8 juta).